Bacaan: Kisah Para Rasul 11:19-31.
Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. (Kisah Para Rasul 11:21-22).
Renungan:
Berita Injil semakin tersebar, hingga akhirnya tiba di Antiokhia. Ini adalah sebuah kota di Siria yang didirikan oleh Seleucus I, seorang pemimpin perang dari Alexander Agung. Antiokhia kini merupakan daerah selatan dari Turki. Antiokhia adalah kota kebudayaan yang sangat maju sebagai pusat perdagangan sejak abad ke-3 SM dengan penduduk sekitar 500 ribu orang pada zaman para rasul.
Antiokhia merupakan pusat dari kekristenan di dalam separuh bagian Kitab Kisah Rasul dan terus menjadi salah satu kota terpenting kekristenan di dalam abad-abad awal perkembangan gereja. Antiokhia menjadi tempat yang begitu penting karena dia menjadi tempat pertama orang-orang percaya disebut Kristen. Inilah tempat di mana kekristenan yang masih bayi mulai bertumbuh dan menyebar.
Siapakah pendiri jemaat di Antiokhia? Tidak ada nama yang tercatat. Banyak orang yang berbagian di dalam memberitakan Injil di kota ini tetapi tidak ada satu pun nama yang menonjol. Baik orang Yahudi maupun orang-orang dari bangsa-bangsa lain menjadi percaya atas pemberitaan Injil dari mereka. Siapakah mereka? Perhatikan yang dikatakan oleh ayat 19 dan 20! Orang-orang ini adalah murid-murid Yesus dari Yerusalem yang memberitakan Injil hanya kepada orang-orang Yahudi saja. Tetapi selain mereka, ada juga orang-orang Siprus dan Kirene yang justru memulai mengabarkan Injil kepada orang-orang Yunani juga. Melalui pemberitaan Injil mereka ini banyak orang menjadi percaya kepada Kristus. Komunitas Kristen bertumbuh dengan sangat pesat di sini.
Perkembangan yang begitu pesat membuat para murid di Yerusalem merasa perlu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Barnabas ini diutus untuk melayani jemaat di sana yang ternyata telah berjumlah sangat banyak. Perlu ada seorang dari Yerusalem untuk memberitakan ajaran yang benar sehingga orang-orang percaya di sana tidak mengenal Yesus dengan pemahaman yang salah. Barnabas bukan hanya mengajar dan menggembalakan mereka, Barnabas juga menjadi pemberita Injil dan karena dia penuh dengan Roh Kudus, melalui kebaikannya lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya.
Dia menjadi pemimpin jemaat di Antiokhia yang berkembang sangat pesat. Tetapi dia tidak dapat menangani jemaat sedemikian besar sendirian. Maka dia mengajak kembali Saulus yang sedang berada di Tarsus. Saulus dibawa ke Antiokhia supaya dia bisa melayani bersama-sama dengan Barnabas. Selama setahun mereka memberitakan Injil dan menggembalakan jemaat Tuhan. Selama setahun itu juga jumlah orang-orang percaya bertambah-tambah terus. Ayat 26 mengatakan bahwa di Antiokhia inilah kelompok orang percaya itu untuk pertama kalinya disebut “Kristen”. Ini adalah nama yang berarti “Kristus kecil” atau “pengikut Kristus”.
Dari ayat 27 kita mengetahui bahwa Antiokhia telah menjadi tempat pengungsian bagi orang-orang percaya di Yerusalem. Semakin banyak orang yang mengalami penganiayaan di Yerusalem akhirnya pindah ke Antiokhia. Bahkan setelah tiba di periode damai di mana orang-orang Kristen boleh mengalami sedikit kelonggaran dari penganiayaan (Kis. 9:31), Antiokhia terus berkembang menjadi pusat baru bagi murid-murid Tuhan Yesus.
Meskipun Antiokhia menjadi pusat kekristenan di luar Yerusalem, dan kota ini menampung orang-orang percaya dari berbagai ras dan bangsa, tetapi Antiokhia terus mempertahankan kesatuan dengan Yerusalem. Gereja bagi banyak bangsa ini tetap mengingat saudara-saudara mereka di Yerusalem sehingga ketika terjadi kelaparan di Yerusalem dan Yudea, orang-orang Kristen di Antiokhia mengumpulkan bantuan bagi mereka.
Doa:
Allah Bapa surgawi. Terima kasih untuk firman-Mu pagi ini. Dari sejarah jemaat di Antiokhia kami boleh belajar untuk menyatukan hati dan jiwa kami menjadi umat-Mu yang setia, senantiasa rendah hati, saling tolong-menolong, saling menopang antar jemaat dan sesama kami. Amin. (Tim Adminweb).