Bacaan: Filipi 2: 2-3.
Karena itu sempurnakanlah suka citaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri. (Filipi 2:2-3).
Renungan:
Saudara yang terkasih, surat dari Paulus kepada jemaat di Filipi pada bacaan pagi ini sebenarnya dititikberatkan kepada jemaat, agar selalu mengutamakan hidup bersatu dan merendahkan diri seperti teladan Tuhan Yesus.
Menyatukan dua orang saja tidak mudah dilakukan, apalagi menyatukan banyak orang. Karena seperti ayat 2 menyebutkan bahwa orang bersatu apabila bisa sehati sepikir, satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan. Itu yang tidak dilakukan orang, barangkali sehati tapi tidak sepikir, satu kasih tapi tidak satu tujuan, dan lain lain. Intinya masing masing orang punya isi hati, pikiran , gaya hidup dan tujuan yang berbeda beda.
Dengan demikian apakah itu tidak bisa dilakukan. Tentu bisa jika didasari oleh firman Tuhan di ayat 3. Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia sia, tetapi hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Saudara yang terkasih, jaman sekarang lebih banyak orang yang mudah komentar dan menilai sesuatu. Padahal orang itu sebenarnya belum tahu persoalan dan permasalahannya, sehingga kadang banyak hal tidak selesai sesuai dengan harapan, bahkan bisa menimbulkan permasalahan baru.
Marilah kita coba lakukan firman Tuhan di atas dengan RENDAH HATI, karena dengan itu mendasari tindakan dan perbuatan kita akan lebih hati-hati.
Tuhan memberkati kita semua.
Doa:
Tuhan Yesus, Engkau memberikan teladan hidup yang selalu benar, tetapi kami selalu bertolak belakang dengan teladan itu. Untuk itu Tuhan Yesus, tetap jaga dan sertai hati kami untuk selalu Redah hati, agar kami selalu berbuat sesuai dengan kehendak Mu. Amiiin. (Yosef Sujarwo – Gunungsari).