Tuhan Berkenan Menjumpai Manusia

Bacaan: Kisah Para Rasul 9:1–6 (7–20); Wahyu 5: 11-14; Yohanes 21:1–19.

Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat. (Kisah Para Rasul 9:5-6). 

Renungan:

Kis.  9 : 1-6: Mengisahkan perjumpaan Saulus dengan kemuliaan Tuhan yang mengubah jalan hidupnya secara radikal. Dalam perjalanannya yang penuh dengan niyat jahat untuk menindas pengikut Kristus, tiba-tiba dari langit cahaya memancar begitu kuat hingga membutakannya. Ada suara yang memanggilnya Saulus , Saulus mengapa engkau menganiaya Aku? Kejadian tersebut merupakan perjumpaan yang tidak diduga oleh Saulus dan kelompoknya peristiwa itu bukan hanya menghentikan fisiknya, tetapi juga merobohkan keyakinan lamanya, dan membuka pengenalan kemuliaan Kristus yang sebelumnya ia musuhi.

Wahyu 5 : 11 – 14: Menunjukkan kita akan penglihatan Yohanes tentang tahta mulia Allah di surga dimana Anak Domba, Yesus Kristus, menerima pujian dan sembahan dari seluruh ciptaan-Nya. Suara beribu-ribu malaikat, makhluk hidup, dan tua-tua bersujud menyanyikan pujian tentang kelayaan Anak Domba untuk menerima kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat kemuliaan, dan puji-pujian. Gambaran ini mengungkapkan kekuatan Kristus yang tak tertandingi kekuasaan-Nya sebagai Raja dari segala raja. Penglihatan Yohanes akan pemandangan surgawi ini meneguhkan akan kemuliaan Tuhan yang melampaui segala pemahaman manusia.

Yohanes 21 : 1 – 19: Menceritakan penampakan Yesus yang bangkit kepada para murid di tepi danau Tiberias meskipun dalam suasana lelah dan kecewa karena semalaman tidak mendapat ikan kehadiran Yesus membawa terang dan mukjizat. Perjumpaan mereka dengan Sang Kristus adalah perjumpaan dengan kemuliaan kemenangan atas maut. Lebih dari sekedar penampakan fisik percakapan Petrus dengan Yesus adalah tentang pemulian dan penugasan kembali.

Ketiga bagian firman ini memperlihatkan berbagai aspek, perjumpaan dan kemuliaan Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan mengubah hidup manusia. Tuhan yang mulia setelah kebangkitan-Nya masih berkenan menjumpai manusia yang berdosa. Karena Tuhan ingin memulihkan dan mengembalikan manusia ke jalan yang benar, dan memperoleh hidup kekal.

Kesimpulan: Sebagai murid Tuhan Yesus dipersiapkan menjadi utusan Tuhan melalui berbagai bidang kehidupan agar lebih siap di dalam menghadapi berbagai masalah tantangan dan tanggung jawab yang diemban sebagai murid Tuhan Yesus, pun demikian Tuhan tetap menyertai di segala perkara yang harus dihadapi para muridnya termasuk kita semua.

Doa:

Allah Bapa Surgawi, perkenankan kami mengucap syukur, di mana Tuhan benar-benar membuka mata hati kami Tuhan berkenan menjumpai manusia yang berdosa, dengan memberi teladan sebagaimana Saulus yang semula membenci dan menganiaya jemaat-Mu. Kini tobat, menyerahkan diri, dan menjadi orang pilihan Tuhan untuk mewartakan kebenaran Firman-Mu. Demikian juga engka memakai Yohanes menjadi saluran berkat dan pertobatan bagi banyak orang. Ya Tuhan pakailah hidup kami untuk menjadi saluran berkat banyak orang, di masyarakat kami sehingga mereka mau menerima mukjizat dan kuasa Mu serta mau menerima mahkota kehidupan kekal seperti yang telah Engka janjikan. Dengan rendah hati kami mengakui segala kekurangan yang ada ampunilah ya Tuhan. Amin. (Marinah Sudiro – Karanganom).