Bacaan: II Tesalonika 1:3-12.
Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat diantara kamu. (II Tes 1:3).
Renungan:
Paulus menulis surat ini yakni mengenai ucapan syukur. Mengapa harus bersyukur? Bukankah di dalam surat ini, keadaan dan kehidupan jemaat di Tesalonika sedang dalam kesulitan dan penderitaan? Paulus ingin menegaskan bahwa jemaat di Tesalonika adalah jemaat yang kuat dilihat dari pertumbuhan iman dan cinta kasih seorang akan yang lain semakin kuat, walau di tengah kondisi yang sulit serta mengalami penderitaan, dan hal ini yang menjadi teladan bagi jemaat lainnya.
Saudara yang terkasih di dalam Tuhan, mari bertanya pada diri kita sendiri, apakah kehidupan kerohanian kita sudah menjadi teladan bagi orang di sekeliling kita? Kita mungkin dengan mudah bisa berkata Tuhan Yesus sangat baik saat keadaan kita sedang baik-baik saja, tapi apakah yang terjadi jika kondisi yang kita alami sedang tidak baik-baik saja?
Firman hari ini menjadi pengingat bagi kita, bahwa perbuatan luar biasa Tuhan Yesus bagi jemaat di Tesalonika, yang membuat mereka bertumbuh dalam iman dan pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus. Jika kita menyadari bersama bahwa Tuhan Yesus adalah penguasa atas hidup kita, maka tidak akan ada kekhawatiran yang melanda hidup kita, dan hidup kita akan senantiasa dipenuhi oleh rasa syukur dalam kondisi apapun.
Mari selalu bersyukur dan bertumbuh dalam iman. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarkan kami untuk selalu mengucap syukur atas semua keadaan dan kondisi yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kami. Semoga kami dapat selalu belajar dan bertumbuh dalam iman untuk selalu memuji dan memuliakan namaMu dalam kondisi apapun. Kiranya Tuhan memampukan kami. Amin. (TRN – Karanganom).