Roti Hidup

Bacaan: Ulangan 12:1-12; Yohanes 6:41-51

“Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yohanes 6:51).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, masih ingatkah dengan seseorang bernama Sumanto Kanibal? Ia lahir di Purbalingga, 3 Maret 1972, yang terkenal di kalangan masyarakat karena tindakan kanibalisme yang dilakukannya. Sumanto ditangkap pada tanggal 13 Januari 2003, didakwa melakukan pencurian dengan pemberatan berdasarkan Pasal 363 KUHP dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada tanggal 27 Juni 2003.

Berbeda dengan Sumanto, bacaan kita hari ini membahas pernyataan Yesus bahwa diriNya adalah “Roti Hidup” yang harus dimakan oleh semua orang. “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yohanes 6:51) Pernyataan Yesus menjadi pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena mereka semua mengetahui siapa Yesus. Yesus adalah orang yang lahir di Nazaret, orangtuaNya bernama Yusuf dan Maria, dimana Yusuf bekerja sebagai tukang kayu.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, bagaimanakah kita bisa makan daging Yesus, sementara Ia sudah naik ke surga? Memakan daging Yesus harus kita pahami secara rohani yaitu dengan percaya kepadaNya, menerima ajaranNya dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan dikenyangkan dengan hal yang baik, dengan hal yang benar, yang semuanya itu menjadi energi hidup yang berkenan kepada Tuhan. Sebagai orang percaya, makan daging/tubuh dan minum darah Yesus dilambangkan dengan “Perjamuan Kudus”, dimana tubuh Kristus dilambangkan roti dan darah Yesus dilambangkan dengan anggur.

Pertanyaan bagi kita: Sejauh mana kita mempercayai dan mengimani bahwa setiap kita ikut Perjamuan Kudus adalah sedang makan roti dan anggur kehidupan yang kekal?

  • Mari kita sambut undangan Tuhan untuk mengikuti Perjamuan Kudus.
  • Mari kita imani bahwa roti dan anggur yang kita terima adalah melambangkan tubuh dan darah Yesus.
  • Mari kita imani bahwa ketika kita mengikuti Perjamuan Kudus dengan sungguh-sungguh maka kita akan hidup untuk selama-lamanya yaitu hidup kekal di surga bersamaNya.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, mari kita sambut undangan Perjamuan Kudus dengan persiapan yang baik, dengan sadar bahwa kita adalah orang berdosa yang membutuhkan pengampunan kekal yang datangnya dari Tuhan. Mari kita makan “Roti Hidup”. Tuhan memberkati.

Doa:

Tuhan, sungguh kami beruntung karena memperoleh makanan rohani yang membawa kami masuk dalam kehidupan kekal. Roti hidup yang adalah Sang Kristus. Terima kasih Tuhan. Amin. (Tim Adminweb / EGS-Ngringin).

 

 

Pos terkait