Bacaan: Markus 2:1-11.
Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu! (Mark 2:11).
Renungan:
Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus, beberapa bulan lalu kita pernah belajar tentang apa itu disabilitas. Kata tersebut sebenarnya lebih banyak dikenal masyarakat luas dengan sebutan “orang cacat“.
Disabilitas dari dahulu sampai sekarang memang masih dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebagai pribadi yang berbeda dengan orang lain pada umumnya, sehingga sering masyarakat selalu menjatuhkan perlakuan yang berbeda kepada penyandang disabilitas.
Memang agak sulit merubah pandangan masyarakat terhadap orang atau pribadi yang kebetulan mengalami kekuarangan yang dialami secara fisik atau mentalnya untuk mendapat perlakukan yang setara dalam kehidupan bermasyarakat.
Saudara yang dikasihi Tuhan, bacaan kali ini memberikan teladan kepada kita sebagai orang percaya, untuk meneladani apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada seorang yang menderita cacat tubuh. Dalam hal ini orang yang mengalami kelumpuhan.
Meskipun ahli Taurat dan banyak orang tidak sependapat dengan apa yang dilakukan Tuhan Yesus, tetapi Tuhan Yesus tetap lakukan itu kepada orang yang lumpuh di hadapan ahli Taurat dan banyak orang.
Pertanyaannya, apakah orang yang lumpuh tidak boleh menerima hak-haknya sebagi manusia, seperti manusia lain?
Saudara yang terkasih, dari bacaan ini, maka teladan yang perlu kita petik adalah: 1) Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan yang cacat atau tidak cacat. 2) Orang lumpuh tersebut memiliki iman percaya kepada Tuhan Yesus melibihi ahli Taurat dan banyak orang.
Doa:
Tuhan Yesus yang baik. Terima kasih firmanMu saat ini dapat kami terima, kiranya menubuhkan iman dan percaya kami semakin kuat kepada-Mu. Berikanlah makanan kami secukupnya di hari ini. Jauhkan kami semua dari segala pencobaan dan sakit penyakit. Hanya dalam Kuasa Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. (YSJ, Gunungsari).