Kebebasan yang Bertanggung Jawab

Bacaan: 1 Korintus 10:23-11:1.

Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.” (1 Korintus 10:23).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Shalom.. Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus. Renungan pada hari ini saya ambil dari bacaan 1 Korintus 10:23-11:1.

Bapak Ibu Saudara yang terkasih, jika kita hidup dalam masyarakat yang menganut prinsip kebebasan, namun penting untuk diingat bahwa kebebasan tersebut tidak bersifat mutlak. Kebebasan kita dibatasi oleh aturan, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.

Kebebasan bukanlah berarti bisa melakukan apapun seenaknya. Sebuah kebebasan seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan dipakai untuk tujuan-tujuan yang positif. Sebuah kebebasan seharusnya membuat kehidupan di muka bumi ini semakin damai dan sejahtera, bukannya semakin hancur tidak karu-karuan. Seperti apa bentuknya?

Tampaknya masalah salah kaprah dalam menyikapi kebebasan dan kemerdekaan bukan saja menjadi isu bagi manusia di jaman sekarang, tetapi sudah berlangsung sejak dahulu kala. Kita bisa belajar dari apa yang dikatakan Paulus dalam surat 1 Korintus pasal 10.

Paulus berkata: “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.” (1 Korintus 10:23). Dari ayat ini kita bisa belajar apa yang bisa kita jadikan sebuah dasar pertimbangan dalam menyikapi kebebasan, yaitu: apakah kebebasan itu bermanfaat bagi kita dan sesama atau tidak?

Lalu berikutnya, apakah kebebasan yang kita peroleh itu membangun kehidupan kita atau tidak? Apakah itu memberkati kota dimana kita tinggal atau malah membuatnya semakin kacau? Ini merupakan hal yang penting untuk kita sikapi dalam alam kebebasan.

Sebab apalah gunanya kita melakukan sesuatu apabila itu malah membuat kita semakin menjauh dari Tuhan, semakin menghancurkan hidup kita atau menyengsarakan orang lain?

Apakah kita harus tega menghancurkan hidup orang lain hanya demi memuaskan hasrat yang ada dalam diri kita? Itu bukanlah gambaran sikap yang diinginkan Tuhan dalam memberikan kemerdekaan atau kebebasan bagi umatNya.

Doa:

Bapa kami yang ada surga, ucap syukur ya Tuhan, atas kebebasan yang Engkau berikan. Berilah kami hikmat dan anugerah untuk menggunakan kebebasan kami dengan cara-cara yang memuliakan-Mu dan menjadi berkat buat semua orang,banyak dosa yang kami lakukan ya Tuhan,ampuni kami dalam nama Yesus Kristus. Kami berdoa dan mengucap syukur. haleluya. Amin. (Yuli Astantin – Banguntapan).

 

 

Pos terkait