Bacaan: Yehezkiel 11: 14-25; Mazmur 14; Efesus 4:25 – 5:2.
“Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang beru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka” (Yehezkiel 11:19-20).
Renungan:
Selamat berjumpa Bapak/Ibu/Saudara yang dikasihi Tuhan,
Mungkin waktu yang lalu kita melihat lewat berita TV, bahwa presiden kita kita melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia. Saudara-saudara kita rakyat Indonesia yang ada di sana (Australia) menyambut beliau dengan gembira, sambil melambai-lambaikan bendera Merah-Putih. Semua saling berebut ke depan untuk menatap paling dekat. Seakan-akan bertemu langsung dengan orangtuanya. Mereka ingin melepas rindu karena sudah cukup lama di rantau orang, sering mendengar beritanya tapi tak melihat langsung wajahnya.
Bapak/Ibu/Saudara yang dikasihi Tuhan, dalam bacaan kita hari ini (Yehezkiel 11:14-25), Tuhan berjanji lewat nabi Yehezkiel, bahwa umatNya yang tersebar di berbagai negara sebagai kelompok diaspora, akan dikumpulkan lagi ke negara asalnya (Yerusalem).
Yang perlu kita ketahui, mengapa mereka sampai menyebar ke mana-mana? Itu akibat dari tindakan mereka yang salah. Mereka tidak menyembah Allah yang Maha Kuasa, tetapi mereka membuat allah sendiri sehingga mereka harus dibuang.
Bapak/Ibu/Saudara yang dikasihi Tuhan, Tuhan Maha Kasih, Ia tidak merelakan umatNya untuk hidup di negeri orang. Melalui nabi Yehezkiel, Tuhan berjanji akan mengujmpulkan kembali umatNya menjadi satu di tanah Israel. Di situlah Tuhan akan membangun kehidupan bangsa Israel, yang semula menyembah berhala, hatinya diubah untuk menyembah Allah yang menghidupi mereka (ayat 19-20).
Seperti doa Prabu Dawud (Jabur 14), ia selalu memohon kepada Tuhan: hati yang benar, pikiran yang benar, bicara yang benar, dan juga mohon perlindungan Tuhan setiap waktu agar luput dari ancaman orang-orang jahat.
Juga kita hendaknya selalu mendekat kepada Tuhan, agar kita bertindak benar, jujur, menyebar kasih, yang semuanya membawa hidup yang tenteram dan damai.
Semoga Tuhan selalu menolong kita.
Doa:
Ya Tuhan, jadikanlah kami menjadi hamba yang benar, lindungi kami dari jerat orang durhaka. Jadikanlah kami hamba yang membawa damai. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin (Rebita BS – Kulwo).
