Antara Rasionalitas dan Spiritualitas

Bacaan: 1 Samuel 3:19-4:2; Ibrani 10:26-31.

Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. (Ibr 10:26).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Selalu Mengandalkan Kekuatan Tuhan

Kehidupan setiap orang memiliki dua dimensi penting, yaitu: pola pikir yang didasarkan pada logika dan nalar serta penggunaan pengetahuan untuk mencapai tujuan (rasionalitas), dan di sisi lain memiliki konsep yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesuatu yang lebih tinggi dari dirinya, seperti Tuhan, jiwa, alam semesta, atau kekuatan tertinggi (spiritualitas).

Harus diakui juga, bahwa dalam kehidupan setiap orang pasti mengalami silih berganti antara suka-duka, sukses-gagal, sehat-sakit, bahagia-derita dan lain-lain sebagai dinamika kehidupan yang dikehendaki Tuhan.

Dari bacaan 1 Samuel 3, kita mendapat teladan tentang bagaimana cerita panjang bangsa Israel mengatasi tekanan dari bangsa Filistin. Mereka selalu memilih mengandalkan Tuhan dalam melepaskan diri dari penderitaan. Di balik peristiwa tersebut, begitu jelas Tuhan memiliki otoritas penuh untuk menyatakan rencanaNya dan menaungi bangsa Israel.

Jangan Pura-pura Tidak Tahu

Dalam konteks kehidupan bergereja, setidaknya ada tiga kondisi yang kita jumpai: 1) ada yang memiliki pemahaman yang jelas tentang kebenaran, 2) ada yang percaya atau tampak seperti orang percaya berdasarkan hubungan dekat dengan gereja, dan 3) ada yang tergoda dan secara sengaja hidup tidak sejalan dengan nilai iman di dalam Tuhan Yesus.

Gereja saat ini ada untuk melayani Tuhan Sang Penyelenggara Kehidupan. Pendeta, Majelis Gereja, Komisi, Tim, Panitia Kegiatan dan seluruh warga jemaat sudah semestinya terus-menerus menghindari perilaku yang bertentangan dengan nilai kasih kepada Tuhan maupun kasih kepada sesama.

Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu” (Ibrani 10:26). Pesan tersirat dalam Ibrani 10:26-31 ini berlaku bagi semua orang dalam segala kondisinya.

Peringatan ini dimaksudkan untuk mencegah dan memperbaiki kehidupan kita agar selalu sesuai dengan nilai-nilai iman kita. Allah itu Maha Kasih, jika kita bertobat, darah akan menebus dosa kita (Ibr 9:22). Jika tidak, mereka akan jatuh ke tangan Tuhan yang hidup (Ibr 10:31).

Doa:

Tuhan Yesus yang Maha Baik, bimbing dan mampukan kami untuk hidup seturut dengan kehendakMu, tak lagi melakukan perbuatan yang telah kami tahu itu adalah dosa. Lebih dari itu, tuntunlah kami agar melalui akal budi kami, melalui ucapan dan perbuatan kami, namaMu dimuliakan dan banyak orang merasakan damai sejahtera dari Tuhan. Amin. (HRW – Ngringin).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *