Bacaan: Lukas 11:1-13.
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Lukas 1:9).
Renungan:
Suatu hari,salah satu murid Yesus berkata,”Tuhan, Ajarilah kami berdoa.” Permintaan ini sederhana, tapi sangat dalam. Murid murid sudah sering melihat Yesus berdoa.
Dari sanalah mereka tahu bahwa doa bukan sekedar kewajiban, tapi adalah KEKUATAN UTAMA HIDUP Yesus. Intinya,doa bukan soal daftar keinginan tetapi RELASI YANG HIDUP DENGAN ALLAH.
Ketekunan dan kerendahan hati (ayat 5-8). Yesus memakai perumpamaan tentang sahabat yang datang malam malam untuk membuat roti. Walaupun terkesan mengganggu, ia TETAP DIBERI karena keberaniannya mengetuk terus. Ini gambaran bahwa doa perlu ketekunan, kesabaran,dan iman, bukan hanya sekali ucap lalu lupa.
Bapa yang baik dan pemurah (ayat 9-13). Yesus menegaskan: “Bapa kalian tahu memberi yang terbaik”. Bahwa manusia saja tahu memberi hadiah terbaik bagi anaknya, apalagi Allah”.
Puncaknya, “Ia akan memberikan Roh Kudus bagi yang percaya padaNya. Artinya bukan hanya sekedar materi, tapi HADIRAT dan KUASANYA SENDIRI yang kita terima.
Doa itu bukan formalitas, tapi hubungan dengan Allah. Tuhan selalu mendengar, walaupun jawabannya bisa “YA” atau “TIDAK.
Bila kita sungguh sungguh mencari Tuhan,maka ” Damai Sejahtera dan HikmatNya akan Nyata”. Jadilah doa sebagai NAFAS HIDUP, bukan rutinitas mingguan.
Doa:
Bapa Surgawi, ajarilah kami berdoa dengan sungguh, bukan hanya karena kebiasaan.Tolong kami percaya bahwa Engkau Allah yang peduli,mendengar, dan memberi lebih dari yang kami butuhkan. Amin. (Sri Suwarni – Karanganom).