Bacaan: 2 Raja-raja1:13-18;, 2;3-5; Lukas 9:21-27.
Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. (Lukas 9:23).
Renungan:
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, alternatif adalah pilihan lain di antara beberapa kemungkinan. Dalam konteks yang lebih luas, alternatif bisa merujuk pada sesuatu yang berbeda dari yang biasa atau tradisional, dan menawarkan pilihan lain.
Bacaan pertama hari ini menceriterakan tentang raja Ahazia yang menyuruh mencarikan pengobatan alternatif dengan menanyakan kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, Filistin.
Dalam Alkitab, Beelzebub (atau Beelzebul) adalah sebuah nama yang merujuk pada “penguasa setan” atau “pangeran iblis”. Ia digambarkan sebagai tokoh yang berkuasa dalam dunia kegelapan dan sering dikaitkan dengan Setan atau iblis dalam berbagai sumber teologis, terutama dalam tradisi Kristen.
Raja Ahazia menderita sakit yang tak kunjung sembuh, sehingga berinisiatif untuk mencari pengobatan alternatif dengan meminta bantuan Baal-Zebub (Beelzebub/Beelzebul) di Ekron. Alternatif ini tidak menjadi perkenan Tuhan, sehingga Allah mengutus nabi Elia untuk mencegahnya dengan menyampaikan pesan Tuhan, “Berkatalah Elia kepada raja: “Beginilah firman TUHAN: Oleh karena engkau telah mengirim utusan-utusan untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, seolah-olah tidak ada Allah di Israel untuk ditanyakan firman-Nya, maka sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati.” (2 Raja-raja 1:16). Vonis yang sungguh sangat berat bagi raja Ahazia.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, pernahkah kita, ketika kita mengalami masalah yang tidak kunjung selesai, kita berinisiatif untuk mencari alternatif lain? Bolehkah itu kita lakukan? Sebenarnya boleh, asalkan kita mencari alternatif yang tepat dan tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan. Doakanlah dan serahkanlah kepada Tuhan alternatif yang kita ambil agar menjadi alternatif yang tepat dan dapat menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, bacaan kedua menceriterakan tentang percakapan Tuhan Yesus dengan para murid berkenaan dengan pemahaman/pengenalan masyarakat Yahudi tentang siapa Yesus. Jawab mereka: “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.” (Lukas 9:19). Tetapi bagi para murid, khususnya Petrus, bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah.
Dari pernyataan tersebut, Tuhan Yesus berpesan agar tidak bercerita kepada orang lain, dan memberikan satu syarat menjadi murid Yesus: “Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Lukas 9:23) Menyangkal diri berarti melepaskan keinginan dan kepentingan pribadi, serta mengutamakan kehendak Tuhan. Memikul salib berarti bersedia menerima penderitaan, tantangan, dan kesulitan yang mungkin timbul dalam perjalanan hidup sebagai pengikut Kristus. Sedangkan Mengikut Yesus berarti melaksanakan perintah Yesus. Tiga hal yang harus kita lakukan dengan taat dan setia, tidak ada alternatif lain. Tuhan memberkati.
Doa:
Bapa kami yang di surga, hari ini kami mendapat pemahaman tentang alternatif dalam menghadapi masalah hidup, tetapi kami juga memahami bahwa menjadi pengikut Yesus ada syarat yang pasti dan tidak ada alternatif lain. Mampukanlah kami ya Tuhan agar kami menjadi pengikut Yesus yang setia. Amin. (Tim Adminweb / Egn. Sugeng).