Allah Senantiasa Hadir dalam Diri Kita

Bacaan: Kejadian 11:1-9, Kisah Para Rasul 2:1-21, Yohanes 14: 8-17 (25-27).

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 2:4).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Shaloomm… Selamat pagi Bapak Ibu dan Saudara yang dikasihi Tuhan… Saya ingin menyampaikan renungan pada hari ini yang diambil dari 3 bacaan di atas.

Kejadian 11:1-9 (Kisah Menara Babel)

Kisah Menara Babel menggambarkan bagaimana umat manusia, setelah banjir, berusaha untuk tetap bersama dan membangun kesatuan dengan membangun menara yang menjulang tinggi ke langit. Namun, upaya mereka gagal karena kebanggaan dan ketidakpatuhan terhadap rencana Allah. Allah membingungkan bahasa mereka dan menyebarkan mereka ke seluruh dunia, sehingga kesatuan yang mereka inginkan menjadi tidak terwujud.

Kisah Para Rasul 2:1-21 (Hari Pentakosta)

Kisah ini menceritakan bagaimana, setelah kenaikan Yesus, para rasul dan murid-Nya berkumpul dan mengalami pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus memberikan kekuatan dan kemampuan kepada mereka untuk berbicara dalam bahasa-bahasa lain, sehingga orang-orang dari berbagai bangsa dapat memahami pesan Injil. Hal ini menunjukkan bagaimana Allah, melalui Roh Kudus, memulihkan kesatuan umat manusia yang terpecah-pecah di Menara Babel, dan menciptakan satu keluarga baru yang didasarkan pada iman kepada Yesus.

Yohanes 14:8-17 (Janji Roh Kudus)

Yesus menjanjikan kepada murid-Nya bahwa Dia akan mengutus Roh Kudus untuk tinggal bersama mereka dan memberikan kekuatan, pemahaman, dan penghiburan. Roh Kudus akan membantu mereka untuk memahami ajaran Yesus lebih dalam dan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Ini menunjukkan bagaimana Yesus menyediakan cara bagi umat-Nya untuk menerima kekuatan dan pemahaman yang lebih dalam untuk mengikuti Dia dan mengabarkan Injil kepada semua bangsa

Hubungan dari Ketiga Bagian Kisah

Kejadian 11:1-9 (Kisah Menara Babel), Kisah Para Rasul 2:1-21 (Hari Pentakosta), dan Yohanes 14:8-17 (Janji Roh Kudus) memiliki hubungan yang erat terkait dengan tema pemulihan dan kesatuan umat manusia. Menara Babel menggambarkan upaya manusia yang gagal untuk mencapai kesatuan tanpa bantuan Allah, sedangkan Hari Pentakosta menunjukkan bagaimana Allah, melalui Roh Kudus, memulihkan kesatuan dan memberikan kekuatan kepada umat-Nya untuk menyebarkan Injil di seluruh dunia. Sementara itu, Yohanes 14:8-17 menekankan janji Yesus tentang Roh Kudus yang akan memberikan kekuatan dan pemahaman yang lebih dalam, membantu umat-Nya untuk mengikuti ajaran-Nya.

Secara keseluruhan, kisah-kisah ini menunjukkan bagaimana Allah, meskipun umat manusia gagal mencapai kesatuan sendiri, tetap memiliki rencana untuk memulihkan dan menyatukan mereka. Roh Kudus yang diberikan Allah adalah kunci untuk mencapai kesatuan dan keberhasilan dalam misi penginjilan

Bapak ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan… Mari kita sama sama belajar dari firman Tuhan di atas. Kita sebagai umat percaya, kisah ini mengingatkan kita untuk merendahkan diri dan mencari kebesaran melalui ketaatan kepada Tuhan.Kita umat ciptaanNya telah dipenuhi Roh Kudus, dapat menyampaikan pesan Injil kepada orang banyak, memenangkan banyak orang untuk menjadi pengikut Yesus.

Yesus mengatakan bahwa Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup,satu-satunya jalan menuju Allah. Yesus menjanjikan akan memberikan Roh Kudus kepada para pengikut-Nya, yang akan memampukan mereka untuk hidup dengan kuasa Allah dan mengalami kebenaran-Nya. Roh Kudus akan memberikan kedamaian dan kasih Allah kepada orang percaya, menghibur dan membimbing mereka dalam perjalanan kehidupannya… Amiinn….

Doa:

Puji dan syukur kami naikan pada-Mu ya Tuhan… Atas kasih setia-Mu… Atas berkat-berkatMu yang selalu baru. Kiranya Tuhan dapat mendamaikan hati manusia, sehingga mereka tidak lagi saling berpecah belah dan bekerja sama dalam kebaikan. Tuhan mampukan kami untuk menjadi saksi Kristus dan menyebarkan Injil sampai ke ujung bumi. Kiranya Tuhan memberikan hikmat dan kekuatan bagi kami untuk hidup dalam kebenaran. Tuhan banyak dosa serta kesalahan kiranya Tuhan ampunkan,dalam nama Yesus kami berdoa… Amin… (Yuli Astantin – Kulwo).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *