Bacaan: Lukas 18:18-27.
Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Lukas 18:25).
Renungan:
Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan, ketika Tuhan Yesus mengajar murid-murid atau berbincang-bincang soal kerajaan Allah selalu dan pasti dengan sebuah perumpamaan. Mengapa demikian? Agar supaya para murid atau siapapun belajar untuk mengerti dan berpikir kepada kebenaran firman Tuhan.
Seorang pemimpin yang dimaksud dalam perikop bacaan pagi ini adalah pemimpin agama Yahudi yang menjadi orang terpandang dan patuh pada hukum Taurat. Yesus menegaskan pemimpin itu untuk mengerti dan melakukan apa yang menjadi perintah hukum Taurat, dan pemimpin agama itu berkata: “Itu sudah aku lakukan semua.”
Sesungguhnya Yesus mau menegaskan bahwa untuk masuk kerajaan Allah adalah bukan melakukan hukum Taurat saja. Tetapi harus mengasihi dan mempedulikan sesama, artinya supaya berbagi.
Akhirnya pemimpin yang bertanya kepada Yesus itu sangat sedih. Karena dirinya sangat berat hati menjual hartanya untuk dibagikan kepada orang miskin. Karena kedegilan hatinya, ia berpikir mustahil, dan berkata siapa yang bisa masuk dalam kerajaan Allah.
Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan, janganlah memustahilkan Tuhan dalam segala hal, karena bagi manusia mustahil, tetapi bagi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Bagi Tuhan, segala sesuatu pasti akan terjadi.
Tuhan Yesus memberkati kita semua!
Doa:
Bapa urgawi, segala puji syukur kami naikkan kepada-Mu, atas segala kehendak-Mu yang terbaik untuk kami, sehingga segala kemustahilan tidak ada pada orang percaya. Mampukan kami untuk terus mengerti. Amin. (Elizabeth Suwarti – Grogol).