Jagalah Hati!

Bacaan: Markus 7:14-15.

Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.  Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.

Bacaan Lainnya

Penjelasan:

Petikan Lagu “Jagalah Hati, Jangan kau nodai, Jagalah Hati, Lentera hidup ini……. sering kita nyanyikan bahkan masih sering terngiang dan hafal, walaupun hanya bagian awal seperti di atas. Lagu ini menunjukkan agar setiap orang menjaga hati masing-masing, karena dari hati akan menentukan perilaku seseorang.

Dalam pengajaran Injil, Tuhan Yesus seringkali bertemu dengan Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Di awal bacaan hari ini,  orang Farisi dan Ahli Taurat menempatkan  adat-istiadat sebagai tradisi yang harus diutamakan, lebih dari yang lain termasuk lebih dari ajaran Tuhan Yesus. Inilah yang dikritik Tuhan Yesus agar mereka tidak disesatkan oleh ajaran nenek moyang mereka, menggunakan ajaran untuk mencari kesalahan dan menghakimi. Mereka sering merasa paling suci  padahal hati mereka jahat.

Tuhan Yesus kemudian memanggil orang banyak dan berkata: Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.  Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.”  (Markus 7:14-15).

Dalam nats tersebut, Tuhan Yesus ingin menyampaikan, bahwa yang menajiskan adalah yang keluar dari tubuh/hati kita. Bukan yang masuk melalui mulut kita. Dapat dikatakan, bahwa tidak ada makanan yang najis melalui mulut kita. Semua makanan adalah baik.  Tetapi yang najis adalah  yang keluar dari mulut kita, dan semuanya itu berawal dari dalam hati. Dari hati akan dimulai segala pikiran baik dan jahat.

Berawal dari keinginan hati yang baik, akan  timbul perbuatan yang penuh kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Sebaliknya dari keinginan hati yang jahat akan muncul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, dan kebebalan. Inilah yang tidak dikehendaki Tuhan Yesus, saat apa yang keluar dari mulut kita dan perbuatan kita adalah hal yang jahat dan najis.

Refleksi;

Masalah dalam kehidupan kita adalah masalah hati. Hati adalah pusat kehidupan dan cermin di mana keinginan baik dan jahat berawal. Dari firman Tuhan hari ini, kita diingatkan agar yang muncul dari hati kita adalah benih-benih kebaikan. Dari hati itulah mengalir berbagai kebijaksanaan, pertimbangan dan pemikiran yang terekspresi di dalam perkataan dan perbuatan. Ucapan dan perbuatan kita adalah cerminan yang ada dalam hati kita. Mari jaga hati kita.

Tuhan Yesus Memberkati kita, Amin. (ELM, Gunungsari).

Pos terkait