Jangan Mendua Hati!

Bacaan: 2 Raja-raja 17:24-41.

“Demikianlah bangsa-bangsa ini berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah juga kepada patung-patung mereka; baik anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka melakukan seperti yang telah dilakukan nenek moyang mereka, sampai hari ini”. (2 Raja-raja 17:41).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Mendua hati artinya bimbang, ragu, atau memiliki hati yang terpecah antara dua pilihan atau keyakinan, sehingga menyebabkan ketidakpastian dan tidak ada ketenangan.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, pernahkah kita mengalami satu kejadian, misalnya sakit. Kita sudah berobat namun belum juga sembuh. Suatu saat ada teman atau saudara datang menjenguk kita dan memberikan saran untuk melakukan tindakan alternatif, katanya: “Ambil 3 lembar daun jarak hijau, tempelkan ke tempat yang sakit sambil berkata: nyuwun tulung mbah Slamet”.

Contoh lain: Kebetulan, tadi malam terjadi gerhana bulan, lalu ada yang bilang, “yang punya hewan peliharaan sedang hamil, jangan lupa ditaburi lebu layan atau abu dari tungku biar nggak keluron (keguguran)”. Sebagai orang percaya, jika kita melakukan saran orang tersebut, apakah kita sudah mendua hati? Apa yang harus kita lakukan?

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, bacaan kita hari ini menceriterakan tentang bangsa Israel yang telah dikalahkan oleh Raja Asyur, dan bangsa Israel banyak yang diangkut sebagai tawanan. Sebagai tawanan, mereka harus hidup mengikuti semua perintah dan peraturan kerajaan Asyur, termasuk dalam urusan ibadah. Banyak di antara mereka yang setia kepada Allah, tetapi juga melakukan ibadah (ritual) menyembah patung.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, jika kita berpikir atau bahkan melakukan saran seperti contoh kasus di atas, atau kita melakukan ibadah seperti bangsa Israel di pembuangan, berarti kita mendua hati, kita menduakan Allah. Padahal dengan tegas Allah memerintahkan kepada kita, seperti tertulis pada 2 Raja-raja 17:38: “Janganlah kamu melupakan perjanjian yang telah Kuadakan dengan kamu dan janganlah kamu berbakti kepada allah lain,” Juga pada kitab Keluaran 20:3 tertulis: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.”

Seseorang yang mendua hati tidak dapat mengambil keputusan dengan tegas dan cenderung memiliki motivasi ganda yang tidak dapat dipercaya. Seseorang yang mendua hati juga tdk menjadi perkenan Allah.  Mau dibawa kemana iman kita?

Doa:

Tuhan, kuatkanlah iman kami dan mampukanlah kami untuk melakukan ibadah hanya kepadaMu saja. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin (Tim Adminweb / Egn. Sugeng).

 

 

Pos terkait