Bacaan: Roma 9:30-10:4.
Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. (Roma 10:4).
Renungan:
Kita sering mendapati pertentangan pandangan tentang keselamatan, iman, dan perbuatan. Pertama, keselamatan itu kita peroleh karena beriman kepada Yesus Kristus. Kedua, keselamatan kita peroleh karena perbuatan baik kita. Pertentangan pandangan ini biasanya dilakukan dengan mencuplik ayat-ayat Kitab Sudi dan memaknai secara harafiah. Contohnya: “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.” (Roma 5:1). Lalu membandingkan dengan Yakobus 2:24: “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.”
Sekilas, kita melihat pertentangan pandangan antara Rasul Paulus dengan Rasul Yakobus. Pertanyaan yang mengusik kita adalah: benarkah terdapat perbedaan pandangan antara Paulus dan Yakobus tentang bagaimana diperolehnya keselamatan itu?
Saudaraku terkasih, apabila bacaan pagi ini kita baca dan pahami secara utuh, maka kita dapat memahami bahwa sesungguhnya tidak ada pertentangan pandangan antara Rasul Paulus dan Rasul Yakobus. Paulus menegaskan dengan cara membuat ilustrasi bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran tetapi mendapatkan kebenaran karena iman, namun bangsa Israel mengejar kebenaran itu bukan karena iman, namun dengan perbuatan mereka. Inilah mengapa Paulus menyatakan bangsa Israel tidak mendapatkan keselamatan adalah karena mereka mengandalkan kebenaran menurut usaha dan perbuatan mereka sendiri, bukan karena kebenaran karena iman.
Rasul Paulus bersedih karena bangsa Israel tidak mendapatkan keselamatan itu. Ia bersaksi bahwa bangsa Israel bersungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. (Roma 10:2-3). Keselamatan karena iman yang dimaksud Rasul Paulus menunjuk pada beriman yang benar kepada Tuhan, bukan hanya karena mengandalkan perbuatan baik dan benar menurut pemahaman sendiri.
Doa:
Tuhan Allah Bapa surgawi. Terima kasih pagi ini Engkau telah ingatkan kami untuk beriman dalam kebenaran-Mu, bukan menurut kebenaran yang kami usahakan sendiri. Kami menyerahkan tubuh, jiwa, dan roh kami untuk senantiasa berada dalam jalan kebenaran-Mu ya Tuhan, agar apa yang kami pikirkan dan perbuat seturut dengan jalan kebenaran-Mu. Amin. (Tim Adminweb/Joko Y).
https://shorturl.fm/cM5KL
https://shorturl.fm/uptGG
https://shorturl.fm/g0SPl
https://shorturl.fm/YOZZ7
https://shorturl.fm/K4ujJ
https://shorturl.fm/bb7AK
https://shorturl.fm/mwDKB