Bacaan: Wahyu 10:1-11.
Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya. (Wahyu 10:10).
Renungan:
“Firman Tuhan itu enak didengarkan, tetapi tidak gampang melakukannya.” Itulah jawaban beberapa orang ketika diminta memberi tanggapan tentang bagaimana mereka menerapkan firman Tuhan dalam hidup mereka.
Firman Tuhan yang disampaikan dalam kitab suci bersifat terbuka dan terkadang masih berupa pasemon atau ungkapan rahasia. Bacaan pagi ini dalam Wahyu 10:1-10 mengungkapkan firman Tuhan terasa manis di mulut Yohanes, tetapi terasa pahit di perutnya. Bersamaan dengan itu, malaikat yang bersuara nyaring memintanya untuk bernubuat lagi bagi banyak bangsa.
Para nabi yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan firman-Nya adalah orang yang memahami bahwa nubuat yang harus mereka sampaikan memiliki dua sisi. Sisi yang manis terasa karena firman Tuhan selalu disampaikan demi terwujudnya damai sejahtera. Sisi yang pahit terasa karena untuk mewujudkan damai sejahtera, firman Tuhan menuntut perubahan dan pengorbanan yang tidak mudah dilakukan dari setiap pelaku firman-Nya.
Secara sederhana dapat dirumuskan begini: Semua orang bersukacita ketika mendengar kabar tentang pemulihan, kebaikan, bahkan tentang Kerajaan Allah. Namun, berapa banyak yang mau menjalankan dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari?
Pada akhirnya firman Tuhan yang dirasakan manis itu bisa menjadi pahit ketika dicerna dan dihayati secara mendalam. Namun demikian, firman Allah baru berdampak apabila kita bersedia menerima pahit dan manisnya. Karena itu, demi kemuliaan Allah, kita perlu menerima pahit dan manisnya firman Allah serta melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Saudaraku terkasih, maukah kita menerima dan menjalani manis pahit firman Tuhan?
Doa:
Allah Bapa Surgawi, terima kasih pagi ini telah Engkau ingatkan tentang tanggung jawab menerima dan melaksanakan firman-Mu. Bahwa manis pahit jalan kehidupan mesti kami lalui untuk setia akan firman-Mu. Dalam belas pengasihan dari-Mu kami menjalani semua itu. Amin. (Tim Adminweb).