Bacaan: 2 Raja-raja 5:19-27, Efdesus 6:10-20.
“dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,” (Efesus 6:17).
Renungan:
Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus. Pedang ialah suatu senjata yang kerap digunakan oleh para prajurit dalam cerita silat. asenjata ini menjadi alat yanng ampuh bagi mereka ketika berhadapan dengan musuh-musuh yang mmm dalam dubnia oersilakan. akarena akhir dari perjuangan seorang pendekar tierletak di mata pedangnya, ujung yang mematikan apabila tetap menghujam bagian vitaal tubuh lawannya.
Kekristenan pada sasarnyaaa juga … tentang kisah para pendekar kerjaan Allah. Adabya pedang roh di tangan para umat.apedang ini jauh lebih kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua (Ibrani 4:12). Peedang roh adalah pedang kebenaran, karena ia berbicara tentang firnan ALlah. Ia merupakan senjata dahsyat yang tidak bisa dikepaskan dari kebenaran tang melekat pada dirinya. Kedahsyatan pedang roh dibutuhkan untuk mengatasi iblis dan antek-anteknyaaaaa. Para musuh yang rerdiriatas darah dan daguing. Selain itu, ia juga diperlukan dalam proses pembentukan karakter Ilahi para pendekarnya. Kasih yang sekaligus menandai kekristenan sebagai pedang bermata dua, sebagi pembentuk karakter diri dan sebagai senjata melawan musuh.
Kedigdayaan seorang pendeka r kerajaan Allah ditentukan oleh kepandaiannya menggunakan pedang kebenaran sepanjang hidupnya. Ujung pedang itu itu akan selalu diarahkan kepada intimidasi penguasa kegelapan dan ke-aku-an diri. Ya kebenaran memerdekakan kita dari luar dan dari dalam.
Dari bacaan 2 Raja-raja 5:19-27, kita mengetahui tidak mungkin meminta dari Naaman. Geazi lalu mendapat ide dengan menggunakan nama tuannya dan skenario buatannya sendiri, ia mengejar Naaman untuj minta sedikit pemberian itu. Elisa yang begitu dekat dengan Tuhan Allah mengetahui apa yang terjadi. Menariknyua tidak tercatat Elisa berlari-lari mengejar Naaman dan berkata, “Saya tidak menyuruh berlari memintanya!” Elisa justru segera mnemperingatkan untuk berhenti atas kesalahanannya. Mungkin Naaman tidak pernah mengetahui kebenaran ini. Mungkin sja ia juga berpikir kalau Elisa adalah orang plin-plan. Rupanya daripada membersihkan nama baiknya, Elisa lebih tertarik membersihkan hati Gehasi dari dosa (ayat 25-27).
Setiap orang pasti tidak ingin namanya disalahgunakan, apalagi untuk hal buruk yang merugikan. Namun, jika saat ini ada yang sengaja meburukan nama kita, kita tidak oerlu khawatir. Mengapa? Karena Tuhan sanggup membalikkannya. Lebih dari menjaga nama baik, Tuhan berkenan menjaga kehidupan ini agar berkenan di hadpan ALlah.
Doa:
Bapa surgawi, kiranya Roh Kudus pimpin dan terangi hidup kami agar pedang Roh yaitu firman Allah melekat pada kehidupan kami sebagai alat untuk melawan kuasa kegelapan. dalam nama Yeus kami berdoa. Amin. (Siswadi – Grogol).
