Bacaan: II Raja-raja 5: 15-19a Kisah Para Rasul 26:24-29
Akhirnya berkatalah Naaman :” Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada Tuhan (II Rajaraja 5: 17).
Renungan:
Saudara-saudara yang dikasih Tuhan Yesus Kristus. Naaman adalah seorang panglima tentara dari kerajaan Aram yang waktu itu sedang sakit kusta. Perlu kita ketahui bahwa penyakit kusta pada saat itu adalah penyakit yang berbahaya, menular dan tidak ada obatnya. Karena itu orang yang berpenyakit kusta; tinggal menunggu waktu mati; di tempat pengasingan.
Itu semua tentu membuat Naaman tidak berpengharapan. Namun berkat informasi dari anak perempuan, pelayan yg ada di rumah Naaman, yang merupakan tawanan dari bangsa Israel, Naaman datang ke daerah Samaria untuk bertemu dengan seorang Nabi yang bernama Elisa. Kemudian Nabi Elisa menyuruh orang suruhannya untuk mengatakan kepada Naaman, mandi di sungai Yordan sebanyak tujuh kali.
Kemudian Naaman melakukannya dan akhirnya sembuh. Naaman menjadi percaya bahwa Allah yang benar adalah Allah yang disembah bangsa Israel. Saudara- saudara yang dikasihi Tuhan, mukjizat yang dialami oleh Naaman bukan semata untuk menyembuhkan penyakit Naaman, bukan semata untuk kenyamanan manusia, tetapi lebih dari itu adalah, untuk menunjukkan kedasyatan kuasa Allah, sehingga membuat orang yang tidak percaya menjadi percaya.
Maka marilah kita sebagai orang beriman, tetap percaya bahwa mukjizat itu masih terus berlaku sampai saat ini. Tiap doa-doa kita yang belum terjawab, tiap permohonan kita yang belum terwujud, kita tetap percaya, tekun dan sabar; bahwa Tuhan mendengarkan doa-doa kita dan Tuhan akan mewujudkan tepat pada waktunya. Kiranya Tuhan memelihara iman kita. Amin.
Doa:
Allah Bapa surgawi terimakasih firmanMu pada hari ini, telah mengingatkan pada kami; untuk tetap percaya dan bersandar kepadaMu. Kami percaya hanya kehendakMu yg terjadi dalam perjalanan hidup kami. Jadikanlah hidup kami untuk menjadi saluran berkat bagi sesama kami. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin. (Kuswardani Wastuti – Grogol).
