Pemimpin yang Teruji

Bacaan: Kisah Para Rasul 7:17-29.

Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang Israel sedang berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka, katanya: Saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapakah kamu saling menganiaya? Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? (Kis 7:27-28).  

Bacaan Lainnya

Penjelasan Ayat:

Saudara-saudaraku terkasih, pagi ini saya menulis renungan untuk kita semua dengan sedikit berbeda cara menulisnya. Saya beri nama catatan Penjelasan Ayat untuk bagian yang biasa diberi nama Renungan oleh teman-teman Majelis lainnya. Semoga tetap berkenan di hati saudara-saudara semua.

Ayat 17-19: Tertulis semakin bertambah banyak orang Israel yang berada di tanah Mesir sebagaimana janji Tuhan terhadap Abraham.

Ayat 18-19: Bangkit seorang raja lain yang memerintah Mesir. Raja itu mempergunakan tipu daya terhadap bangsa Israel dan menganiaya nenek moyang serta menyuruh membuang bayi mereka supaya bangsa Israel tidak berkembang,

Ayat 20-22: Pada waktu itu lahirlah Musa yang akan memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir tanah perbudakan menuju tanah Perjanjian. Bayi Musa dibuang (ayat 21), tetapi putri Firaun mengambilnya, menyusui dan mengasuhnya seperti anaknya sendiri, dan Musa dididik dalam segala hihmat dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatan (ayat 22).

Ayat 23: Pada saat Musa berumur 40 tahun timbullah keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudara orang-orang Israel.

Ayat 24: Musa membela dan menolong orang Israel yang dianiaya orang Mesir dan dibunuhlah orang Mesir itu.

Ayat 25-26: Pada akhirnya saudara-saudara Musa bangsa Israel mengerti, bahwa Allah memakai Musa untuk menyelamatkan mereka. Pada keesokan harinya Musa mendamaikan dua orang Israel yang berkelahi dan mengingatkan bahwa mereka bersaudara.

Ayat 27: Musa adalah pribadi pendamai.

Ayat 28: Musa disangka akan membunuh orang yang bersalah dalam perselisihan di antara orang Israel.

Ayat 29: Musa akhirnya lari ke Midian demi keselamatan.

Kata-kata Bijak:

Yang terpenting dalam kepemimpinan adalah pengabdiannya, bukan jabatannya.

Doa:

Bapa, sekecil apapun kepercayaan yang Engkau berikan kepadaku untuk memimpin umat-Mu, mampukanlah aku untuk memimpin mereka. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin. (NRT – Grogol).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *