Hanya Kurang Satu

Bacaan: Markus 10:17-27.

Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (Markus 10:21).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Dalam sebuah kompetisi atau perlombaan, bagi peserta yang kalah, pendukung bahkan dewan juri sering mengungkapkan kata: “nyaris”/”hampir saja”/”kurang sedikit”/”kurang satu lagi” dan lain-lain sehingga gagal menjadi juara. Ungkapan ini menandakan bahwa untuk menjadi juara, para peserta lomba atau kompetisi dituntut mendapat nilai lebih dari lawannya, bahkan harus sempurna.

Sama seperti kita orang-orang percaya, untuk memperoleh mahkota kehidupan kekal di surga juga dituntut untuk sempurna dalam meneladani dan melaksanakan perintah Tuhan sebagai syaratnya. Ada yang beranggapan bahwa kalau kita sudah dibabtis, rajin ke gereja, tidak menyakiti orang lain maka kita pasti masuk surga.

Seorang kaya yang menemui Yesus dan menanyakan apa syaratnya agar memperoleh hidup yang kekal. Dengan tegas bahwa ia telah melaksanakan perintah Allah: tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak mengucapkan saksi dusta, tidak merampas hak orang lain dan senantiasa menghormati kedua orangtuanya. Semua sudah ditaati, tetapi Tuhan Yesus berkata: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah…….. dan ikutlah Aku” (Markus 10:21b)

Kadang kita juga beranggapan bahwa kita sudah melakukan semua yang sudah Tuhan perintahkan dan menjauhi larangan Tuhan, kita merasa sudah tidak ada kekurangan, kita merasa sudah sempurna, sehingga kita dengan bangga mengakatan, “aku pasti masuk surga”; dan ketika kita melihat diri sekali lagi, berintrospeksi diri maka kita akan mengatakan, “o iya yang ini belum” dan ketika itu dilaksanakan akan ketemu lagi hal lain yang belum kita lakukan, dan semakin dalam kita melihat diri kita maka akan ketemu satu, dan satu lagi kekurangan dan akhirnya kita membanding-bandingkan: itu yang sebelah kanan yang disalib bersama Yesus, dia yang seorang penjahat bisa masuk bersama Yesus di surga, dan lain-lain.

Kita yakin dan beriman bahwa meperoleh kehidupan kekal di surga adalah anugerah Allah, tetapi kita juga yakin dan percaya bahwa anugerah itu harus kita peroleh dengan upaya untuk membawa diri kita menuju kesempurnaan.

Kalau saat ini kita menemui satu kekurangan dan besok kurang satu dan satu lagi, itu menandakan bahwa menjadi orang beriman ternyata tidak mudah. Selalu ada kekurangan yang harus kita penuhi, harus dan harus sampai pada akhirnya nanti Tuhan berkata, “cukup, dan ikutlah Aku”

Tuhan memberkati.

Doa:

Tuhan Allah Bapa yang bertahta di surga, Sang Pemilik Kehidupan Kekal, ingatkanlah dan sadarkanlah kami bahwa kami masih banyak kekurangan dan berilah kemampuan untuk melengkapinya agar kami juga menjadi bagian dari sang penerima kehidupan kekal.
Dalam nama Yesus kami berdoa. AMIN. (EGS – Ngringin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *