Bacaan: Daniel 2:24-49, Efesus 5:15-20.
“… dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” (Efesus 5:19).
Renungan:
Ada pepatah: “Mulutmu Harimaumu”. Pepatah ini mengajarkan kepada kita bahwa perkataan yang keluar dari mulut ini harus kita kendalikan. Jika tidak, perkataan itu menjadi ‘galak’ seperti harimau yang bisa menerkam balik kita. Mulut adalah media untuk mengartikulasikan segala sesuatu yang ada di dalam pikiran dan hati. Oleh karena itu, pepatah ini ingin mengajarkan kepada kita untuk selalu mengendalikan mulut kita.
Dengan apakah kita mengendalikannya? Pemazmur mengajarkan kepada kita, bahwa untuk menyaring perkataan yang keluar dari mulut kita, tidak cukup dengan usaha sendiri, melainkan dengan berdoa. Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku! (Mazmur 141:3).
Berdoa adalah perlawanan yang paling tepat terhadap perkataan yang kotor dan jahat. Dalam doanya pada waktu petang, Daud berseru kepada Tuhan, meminta Tuhan melindungi dan memampukannya untuk hidup bagi kemuliaan-Nya. Permohonan ini begitu penting sehingga Daud berharap agar Tuhan menolongnya dalam pergumulan melawan berbagai bentuk pencobaan. Ia meminta Allah mengontrol perkataan, pikiran, dan tindakannya.
Selayaknya Daud yang memohon pertolongan Tuhan melalui doa agar mampu mengendalikan diri, maka demikianlah juga bagi kita, agar kita mampu mengendalikan dan menata hidup kita. Efesus 5:15 (TB) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
Penilaian pertama akan siapa diri seseorang adalah berdasarkan atas perkataan yang diucapkannya. Jika ucapannya baik dan sopan, maka nilai yang diberikan adalah ORANG ARIF, begitupun sebaliknya, jika ucapan yang terdengar adalah ucapan kotor, maka nilai yang diperoleh adalah ORANG BEBAL.
Mari, kita mengendalikan mulut kita, perkataan kita dengan selalu berdoa memohon kekuatan dari Tuhan agar ucapan kita menjadi berkat bagi kita dan sesama, sebab sekali kita salah bicara akan mengakibatkan resiko yang akan menimpa kita.
Doa:
Tuhan Allah yang maha bijaksana, kami memohon kekuatan dariMu agar kami mampu mengendalikan mulut kami, ucapan kami sehingga perkataan kami menjadi berkat untuk semua orang. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin (Tim Web/EGS-Ngringin).