Setia Menepati Janji

Bacaan: Kisah Para Rasul 13:26-34.

Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.(Kisah Para Rasul 13:36).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Pernahkah kita diingkari janji oleh seseorang? Bagaimana rasanya ketika kita diingkari janji dari hal yang sepele saja, misalnya janjian akan bertemu pada jam 0700 tetapi baru datang 2 jam setelahnya tanpa berkirim kabar akan datang terlambat. Rasanya hampir tidak ada orang yang malah bersuka cita karena diingkari janji. Umumnya orang akan merasa jengkel, marah, tidak nyaman, dan dampak negatif lainnya ketika mendapatkan pengingkaran janji.

Saudaraku terkasih, bacaan Kitab Suci pagi ini mengingatkan kita akan Allah yang senantiasa menepati janji kepada manusia ciptaanNya. Allah tidak pernah mengingkari janji yang telah dibuat kepada nenek moyang kita tanpa pilih kasih. Bahkan ketika umat manusia yang diajak berjanji itupun tidak setia kepada-Nya, Allah tak pernah mencabut janji yang pernah diucapkan-Nya.

Allah yang membangkitkan Yesus setelah mengalami siksaan di kayu salib dan kematian merupakan penggenapan akan janji Allah kepada umat manusia. Ya penggenapan janji-Nya, meskipun penduduk Yerusalem dan para pemimpinnya yang merupakan penggambaran umat manusia itu tidak mengakui Yesus. Allah tetap setia pada janji-Nya untuk menyelamatkan manusia dari hukuman maut, meskipun manusia memberontak, tidak mengakui Yesus sebagai mesias, menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus, dan menyalibkan-Nya sebagai cara untuk membunuh-Nya.

Saudaraku, Allah senantiasa setia dan menepati janji-Nya. Itu karena Ia sangat mengasihi umat ciptaan-Nya dan tidak menginginkan kematian yang akan menguasai hidup manusia. Sebagai orang yang telah mendapatkan kemurahan akan kasih setia-Nya, maka kita tentu mesti bertanggung jawab untuk tidak menyia-nyiakan kebaikan-Nya. Jika Ia setia menepati janji-Nya, maka selayaknya kita juga setia menjadi seturut kehendak-Nya.

Doa:

Bapa Sorgawi, terima kasih atas cinta kasih dan kemurahan yang senantiasa Engkau limpahkan kepada umat-Mu. Ajarilah dan mampukanlah kami ya Tuhan untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, mampu menjaga hati, menjaga sikap dan perbuatan sebagai umat yang mewarisi janji keselamatan dari Tuhan. Amin. (Tim Adminweb).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *