Bacaan: Efesus 4:7-16.
“… sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,” (Efesus 4:13).
Renungan:
Menjadi manusia yang dewasa tentunya tujuan hidup. Menjadi manusia dewasa tentu sangat kompleks dibandingkan dengan tetap menjadi anak-anak.
Mulai dari cara hidup kita, cara pandang kita, cara bersosialisasi, dan lain sebagainya. Contoh perilaku yang dewasa sering dijumpai dengan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar, mampu mengendalikan diri, berempati, berpikir sebelum bertindak, menghormati orang lain, tidak mudah tersinggung, mencari solusi atas setiap masalah, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan bacaan dari surat Efesus pagi ini, Rasul Paulus mendorong jemaat di Efesus untuk menjadi orang yang dewasa, yang makin lama makin bertambah sempurna seperti Kristus.
Banyak hal yang membuat kita rentan karena keimanan kita yang masih ‘muda’. Terombang-ambing oleh rupa-rupa angin kehidupan membuat kita menjadi ragu atas iman kita. Apakah hal tersebut berkenan di hadapan Tuhan? Tentu tidak.
Justru kita dibentuk oleh rupa-rupa angin kehidupan itu untuk menguatkan kedewasaan rohani kita agar semakin matang serta semakin taat dalam mengenal pribadi dan karya Yesus Kristus. Hal ini menyatakan juga bahwa tujuan akhir sebuah kedewasaan bukan lagi tentang pertambahan usia, tetapi adalah tentang pencapaikan kedewasaan rohani yang matang, stabil dan tidak mudah terpengaruh oleh godaan dunia.
Mari untuk tidak pernah merasa puas dengan keadaan rohani saat ini. Tetapi mari terus berada di dalam Tuhan dan bertumbuh dalam pengenalan akan Dia agar kita mencapai kedewasaan penuh dan menjadi serupa dengan Kristus.
Doa:
Tuhan Yesus yang baik, terima kasih atas berkat-Mu dalam sepanjang hidup kami. Mampukanlah kami untuk terus bertumbuh dalam keimanan kami, agar kami tidak mudah goyah oleh segala hal yang menyesatkan. Tolonglah kami untuk mengenali kurangnya pemahanam kami akan Engkau, dan penuhilah kami lebih lagi dengan hikmat Roh Kudus dari-Mu. Terima kasih ya Bapa. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin. (Ristiana Saputri – Gunungsari).