Bawa Pergumulan dalam Doa

Bacaan: 2 Raja-raja 19:8-20, 35-37

Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: “Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi”. (2 Raja-raja 19:15).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Berpusat pada iman yang teguh kepada Tuhan di tengah ancaman besar, pentingnya doa dan berserah, serta janji pertolongan dan pemulihan dari Allah.

Ringkasan Peristiwa 2 Raja-raja 19: Raja Sanherib dari Asyur mengejek Tuhan Israel dan mengancam Yerusalem, memanggil umat Yehuda untuk menyerah. Hizkia merespons dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan melalui doa, menyatakan kebesaran Tuhan sebagai pencipta langit dan bumi, dan memohon pembebasan. Tuhan menjawab doa Hizkia melalui Yesaya, menyatakan bahwa Yerusalem tidak akan jatuh dan justru raja Asyur yang akan dikalahkan.

Pesan yang dapat diambil: Ketika kita dihadapkan pada masalah berat, kita harus berserah dan mengandalkan Tuhan, bukan pada kekuatan atau sumber daya sendiri. Doa adalah cara untuk menyuarakan pergumulan dan mengakui kebesaran Tuhan dan kesetiaan dalam kesulitan akan menarik hati Tuhan untuk memberikan pertolongan dan jalan keluar.

Doa:

Tuhan yang Maha Kasih, kadang-kadang kami hanya mengandalkan kekuatan sendiri, dan ketika kami berhasil, kami merasa kuat dan menjadi sombong. Ampuni kami ya Tuhan, sadarkanlah kami agar senantiasa berserah kepadaMu. Amin (Oktonine Dian Pracoyo – Gunungsari).

 

 

Pos terkait