Berani Menghadapi Pencobaan

Bacaan: 1 Korintus 10:1-13.

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Hidup tak lepas dari apa yang disebut sebagai pencobaan dan ujian. Apa yang dalam Kitab Suci disebut sebagai pencobaan sering dikaitkan dengan godaan, sedangkan ujian adalah situasi yang menguji kemampuan seseorang.

Setiap orang tentu menghadapi pencobaan dan ujiannya sendiri-sendiri. Mampu mengatasi pencobaan dan ujian tentu menjadi pilihan yang diharapkan terjadi, namun sayangnya tidak semua orang ternyata bisa berada dalam pilihan tersebut.

Bacaan Kitab Suci pagi ini juga mengingatkan kita tentang perjalanan bangsa Israel di bawah perlindungan awan dari Tuhan ketika keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Namun demikian, bangsa Israel dalam perjalanannya ternyata beberapa kali terjatuh dalam godaan. Mereka sering bersungut-sungut mengumpat tidak menerima situasi dan kondisi, bahkan mendustai Tuhan yang melindungi mereka dengan membuat berhala sesembahan. Namun demikian, meski dilukai dan dijahati umatNya, Tuhan tetap mengasihi umat Israel dan terus memberikan perlindungan dan penyertaan melalui Musa yang memimpin perjalanan tersebut.

Saudaraku terkasih, mengapa seseorang tidak mampu mengatasi godaan atau pencobaan sesungguhnya bukan karena dahsyatnya bentuk godaan atau pencobaan itu sendiri. Tetapi kuncinya bergantung kepada diri pribadi setiap orang untuk dapat mengendalikan diri terhadap godaan yang datang kepadanya. Dapat mengendalikan diri artinya mampu mempergunakan akal budi, hati nurani, dan kekuatan diri untuk bersikap dan mengambil keputusan. Kita dapat bersikap dan bertindak yang tepat terhadap godaan atau pencobaan yang datang kepada kita.

Pencobaan atau godaan dan ujian senantiasa tetap ada dalam perjalanan hidup manusia sampai saat ini dan nanti. Tuhan mengasihi kita semua bukan dengan cara menghilangkan pencobaan atau godaan dan ujian dalam hidup yang kita jalani, tetapi dengan cara Tuhan senantiasa setia dan tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Ia senantiasa memberikan jalan keluar kepada kita untuk dapat menanggung pencobaan itu.

Mari bersama berjuang menghadapi menghadapi pencobaan dan ujian kehidupan dengan mengendalikan diri dan mengarahkan diri kepada kehendakNya.

Doa:

Tuhan Allah Bapa Sorgawi, terima kasih atas kasih setia dan penyertaan-Mu dalam setiap aneka rupa perjalanan hidup kami. Mampukan Tuhan agar kami senantiasa mengarahkan pikiran, hati nurani dan kekuatan kami kepada-Mu agar kami dapat menghadapi dan menanggung setiap pencobaan dan ujian yang ada di depan kami. Amin. (Tim Adminweb).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *