Bacaan: Yesaya 2: 1-5, Mazmur 122, Roma 13:11-14, Matius 24: 36-44.
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Matius 24: 36-44).
Renungan:
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Melalui kehidupan manusia di zaman Nuh, Tuhan mengingatkan kepada kita, bahwa kehidupan yang berdosa akan membawa bencana, dan kehidupan yang benar di hadapan Tuhan akan mendatangkan keselamatan.
Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya. Dan Nuh hidup bergaul dengan Allah. Melakukan perintah Allah membuat perahu besar adalah wujud nyata Nuh, untuk berjaga-jaga disaat air bah belum datang. Karena ketaatan dan kesetiakan Nuh kepada Allah, pada akhirnya mendatangkan berkat yaitu terpeliharanya kehidupan manusia.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Firman Tuhan hari ini (Matius 24.36-37). Tuhan mengajarkan agar kita setia kepada Allah dan hidup memiliki tujuan yang benar. Setia kepada Allah berarti setia melakukan perintah dan FirmanNya, sehingga hidup orang-orang benar akan mendatangkan berkat bagi dirinya dan orang lain selain menjaga keselamatan yang sudah diberikan oleh Allah kepada kita.
Tuhan mengundang kita untuk hidup yang bertanggung jawab sebagai wujud nyata berjaga-jaga. Contoh hidup berjaga- jaga antara lain: bertingkah laku yang benar, menjaga kelestarian alam, memberitakan Firman Tuhan, dll.
Kiranya Tuhan memampukan kita untuk hidup benar dan berjaga-jaga sampai akhir. Amin.
Doa:
Puji dan syukur kami haturkan kepadaMu ya Allah. FirmanMu sudah mengingatkan kami; agar kami hidup memilki tujuan yang benar, bertingkah laku yang benar sebagai wujud hidup berjaga -jaga. Sertai setiap perjalanan hidup kami, agar kami mampu berbuat seturut kehendakMu. Dalam nama Yesus kami berdoa dan memohon berkat. Amin. (Kuswardani Wastuti – Grogol).
