Bacaan: 2 Tawarikh 33 :1-17; Ibrani 11:1-7.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1).
Renungan :
Shalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus.
Untuk bacaan pada hari ini dari 2 Tawarikh 33:1-17 yang menceritakan tentang pertobatan Raja Manasye dari dosa-dosanya dan dari Ibrani 11:1-7 yang menjelaskan tentang iman dan dampaknya, termasuk peran Nuh dalam menyelamatkan keluarganya dari air bah.
Dari bacaan 2 Tawarikh 33:1-17, kita mendapatkan kisah tentang Raja Manasye yang dulunya jahat, tetapi kemudian bertobat setelah ditawan oleh raja Asyur. Ia berdoa kepada Allah, diampuni, dan dipulihkan ke kerajaannya.
Dari bacaan Ibrani 11:1-7, kita memperoleh penjelasan tentang iman sebagai dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat. Ayat-ayat ini menyoroti tokoh-tokoh iman seperti Habel, Henokh, dan Nuh, yang tindakannya didorong oleh iman.
Bapak Ibu Saudara yang terkasih, dari kedua bacaan di atas ada keterkaitan yang menunjukkan bahwa iman dapat mengubah arah hidup seseorang, baik dari dosa menuju pertobatan seperti Manasye, maupun dari ketaatan yang menghasilkan keselamatan seperti Nuh.
Pada bacaan 2 Tawarikh 33:1-17 memberikan contoh bagaimana pertobatan sejati dapat terjadi, bahkan setelah masa dosa yang panjang, pada bacaan Ibrani 11:1-7 memberikan dasar teologis tentang pentingnya iman dalam kehidupan orang percaya.
Dengan demikian, meskipun berbeda konteks, kedua bagian ini saling melengkapi dalam memberikan pesan tentang pentingnya iman dan pertobatan dalam perjalanan rohani seseorang.
Doa:
Bapa kami yang ada di dalam surga, ucap syukur ya Tuhan, Terima kasih atas penyertaan-Mu dari hari lepas hari ,atas karya penyelamatan-Mu untuk kami yang berdosa ini ,mampukan kami untuk tetap menjadi hamba- hamba yang setia..Tuhan berikan kami keteguhan hati untuk percaya dengan segenap hati pada Tuhan. (Yuli Astantin – Banguntapan).