Bacaan:
“Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang ada di surga. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Matius 6:9-10.
Renungan:
Jika kita diminta menyebutkan sepuluh hal yang ingin kita minta kepada Allah, mungkin beberapa hal berikut akan berada diurutan awal dari daftar yang kita sebutkan, yaitu supaya sehat, supaya bisnis saya sukses, supaya jabatan saya naik, supaya mendapatkan jodoh yang cakep, kaya dan baik hati, supaya tahun ini bisa beli ini dan itu… dan seterusnya.
Salah satu konsep tentang doa yang berkembang selama ini adalah sarana kita meminta dan menggantungkan kebutuhan hidup kita kepada Allah. Tentu saja tidak ada yang salah dengan konsep ini. Tapi jika hanya ini satu-satunya konsep yang kita miliki tentang doa, kemungkinan kita nanti akan mudah kecewa bila apa yang kita inginkan tidak terpenuhi.
Saat mengajari para murid berdoa, Yesus menganjurkan doa yang sekarang kita kenal dengan sebutan DOA BAPA KAMI. Satu hal yang menarik dalam doa yang Yesus ajarkan tersebut adalah bahwa tiga hal pertama yang Yesus minta semuanya berkaitan dengan Bapa dan kepentingan Bapa-Nya, bukan berkaitan dengan Yesus dan yang diinginkanNya. Seolah Tuhan Yesus sedang mengajar kita semua untuk menyadari bahwa sebenarnya doa itu bukanlah tentang diri kita dan yang kita inginkan. Doa adalah tentang Bapa dan yang dikehendaki-Nya. Apakah itu? Supaya nama-Nya dikuduskan, supaya kerajaan-Nya datang (orang-orang mengakui dan menempatkan Allah sebagai Raja) dan supaya kehendak-Nya terlaksana. Selebihnya, barulah kita meminta hal- hal yang kita butuhkan.
Apakah doa-doa yang selama ini kita panjatkan semuanya tentang kita dan yang kita inginkan? Surat pertama yang ditulis rasul Yohanes ini akan menyadarkan kita mengapa banyak hal yang kita doakan terkadang tidak dikabulkan: “… la mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya” (1 Yohanes 5:14). Apa yang sedang kita doakan saat ini? Dalam hal apa kepentingan Bapa diutamakan dan kehendak-Nya dilaksanakan di dalam doa-doa kita? Jadi, jika dahulu kita berdoa hanya untuk diri kita sendiri, “Tuhan, aku minta kenaikan gaji!”
Maka sekarang, marilah kita mengubah doa-doa kita dengan mengatakan: “Tuhan, tolong aku supaya bisa bekerja lebih baik lagi, sehingga nama-Mu dipermuliakan melalui hidupku di tengah perusahaan ini, dan dengan begitu perusahaan ini akan makin maju sehingga kesejahteraan seluruh karyawan makin baik.” Jangan menjadi manusia yang serakah, Allah tidak menyukai itu. Kita diberkati, nama Tuhan harus dipermuliakan, supaya orang lain juga ikut diberkati. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena melalui doa bapa kami aku belajar untuk meminta sesuatu bukan untuk kepentingan pribadiku saja melainkan untuk kemuliaan nama-Mu. Mampukan aku untuk melakukan hal tersebut. Amin. (Dod).