Harta Duniawi

Bacaan: Ayub 1:3

la memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.”

Bacaan Lainnya

Renungan:

Suatu ketika ada seorang pedagang yang dagangannya cukup laris dan mendatangkan banyak keuntungan. Satu hari, ia berbelanja sembako sampai ratusan juta untuk stok. Siang hari ia menimbun barang dagangan, malam harinya pasar kebakaran. Ratusan kios ludes jadi abu, termasuk kiosnya. Pedagang itu stres berat, modalnya senilai satu milyar lebih ludes dalam hitungan jam.

Peristiwa tak terduga bisa terjadi kapan saja. Orang yang kelihatan sehat dan kuat bisa tiba-tiba cacat atau meninggal dunia karena kecelakaan. Orang yang kaya raya bisa tiba-tiba miskin karena pabriknya kena dampak bencana alam. Orang yang punya bisnis mapan, bisa tiba-tiba bangkrut gara-gara ditipu, dan seterusnya.

Kisah Ayub adalah salah satu contoh yang nyata bahwa apa yang kita punya, dalam sekejap bisa lenyap. Ya, Ayub tadinya memiliki ribuan ekor ternak, sepuluh orang anak, pekerjaan yang diberkati Tuhan, bahkan dijuluki orang terkaya dari semua orang di daerahnya. Namun tiba-tiba saja, dalam hari yang sama, segalanya hilang. Api turun dari langit membakar habis ternak-ternaknya. Sementara ternak yang lain dirampas musuh. Lalu sepuluh orang anaknya tewas ditimpa rumah yang rubuh. Tidak hanya itu, kesehatannya juga pelan tapi pasti merosot tajam. Dan yang paling parah adalah sang isteri bukannya menghibur dan menguatkan, tapi malah bersikap buruk terhadapnya.

Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi satu menit kemudian. Pengertian ini memberi kita pelajaran bahwa sudah semestinya kita bersyukur untuk segala aset, keluarga, dan pekerjaan yang saat ini kita punya. Berhentilah membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Lalu tetap jaga hati kita agar senantiasa terpaut pada Allah dan bukan pada harta. Sebab, Allahlah yang memampukan kita untuk berusaha, tanpa Dia kita tak akan bisa meraih apa-apa. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, berilah aku hikmat agar hatiku tetap mau menjadikan Engkau sebagai yang pertama dan utama dalam hidupku dan bukan harta duniawi. Amin. (Dod).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *