Hidup dalam Hikmat

Bacaan: Kolose 3:15-17; Lukas 2:41-52.

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kol 3:16).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Saudara yang dikasihi Tuhan, Lukas 2:41-52 menceriterakan kebiasaan dan ketentuan orang-orang Yahudi, bahwa setiap hari raya Paskah mereka pergi ke Yerusalem untuk merayakannya.

Sebagaimana ketentuan yang berlaku, bahwa orang-orang yang diperbolehkan pergi ke Yerusalem harus berumur minimal 12 tahun. Kebetulan saat itu Yesus sudah berumur 12 tahun sehingga untuk pertama kalinya diperbolehkan ikut.

Biasanya, anak-anak yang baru pertama kali ikut bepergian jauh dan ke tempat yang belum pernah dikunjungi pasti ada rasa asing dan takut, tetapi tidak demikian yang dialami oleh Yesus, Dia pergi dengan berani tanpa perlindungan orang tuanya bahkan masuk ke dalam rumah ibadah dan bertanya jawab dengan pemimpin dan jemaat di rumah ibadah tersebut.

Tanpa ragu, tanpa takut, bahkan semua orang kagum akan kecerdasan Yesus. Dia sudah tahu persis ke mana harus tinggal dan apa yang harus dilakukan, ini dinyatakan ketika kedua orangtuanya mencari dan mendapati Dia, Yesus menjawab, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu?” (Lukas 2:49).

Saudara yang terkasih, dalam implementasi iman kita kepada Tuhan Yesus, maka semua perkataan Tuhan Yesus harus diam dalam hati kita dan menjadi dasar, menjadi patokan dan menjadi teladan yang penuh hikmat dalam setiap tingkah laku kita dalam kita mengajar dan menegur orang lain (Kolose 3:16). Sebagai orang beriman yang berhikmat, kita harus melakukan pekerjaan dan pelayanan kita dengan suka cita, dengan tulus dan dengan rela dibarengi dengan penuh pujian kepada Tuhan, dan kita juga harus selalu mengucap syukur kepada Tuhan Sang pemberi hikmat.

Sudahkah kita bertutur kata dan bertingkah laku yang sesuai dengan hikmat Tuhan? Ketika semua sudah kita lakukan, maka kita bersama semua orang akan bersuka cita dengan bermazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani. Semua itu kita lakukan sebagai ucapan syukur kepada Allah. Kita harus menjalani hidup dalam hikmat Tuhan.

Doa:

Tuhan Allah Bapa yang bertahta di surga, kami bersyukur atas hikmat yang Engkau beri. Biarlah dalan setiap ucapan dan tingkah laku kami mencerminkan teladan Kristus, sehingga semua orang akan bersuka cita, memuji dan memuliakan Nama Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin (Renungan Pengganti / EGS-Ngringin)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *