Identitas

Bacaan: Yehezkiel 3:12-21; Lukas 9:18-27.

Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” (Lukas 9:20)

Bacaan Lainnya

Renungan:

Identitas adalah ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Ini juga dapat didefinisikan sebagai keseluruhan karakteristik, kualitas, dan atribut yang unik dan khas dari seseorang atau suatu kelompok.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, renungan kita hari ini membahas tentang tugas dan konsekuensi (akibat, hasil, impak, atau pengaruh dari suatu perbuatan) yang terjadi terhadap apa yang dikerjakan Yehezkiel sebagai utusan Tuhan, dan pengakuan Petrus (para murid) tentang siapa Yesus, pekerjaan Yesus dan konsekuensi atas pekerjaan Yesus.

Pada bacaan pertama, Yehezkiel diberi mandat untuk menjadi penjaga Kaum Israel (Yehezkiel 3:17). Sebagai penjaga berkewajiban untuk mengingatkan orang-orang jahat agar berubah dan bertobat, juga memelihara agar orang-orang yang berperilaku baik tidak terjerumus ke dalam dosa.

Apa yang diperbuat oleh Yehezkiel memiliki konsekuensi yang harus diterima (ayat 18,19,20,21). Dan dari beberapa konsekuensi tersebut, yang paling baik adalah, “Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang yang benar itu supaya ia jangan berbuat dosa dan memang tidak berbuat dosa, ia akan tetap hidup, sebab ia mau menerima peringatan, dan engkau telah menyelamatkan nyawamu.” (Yehezkiel 3:21).

Bacaan kedua, Yesus menanyakan kepada para murid mengenai apa pemahaman masyarakat tentang diriNya. Banyak orang memahami bahwa Yesus adalah Yohanes Pembabtis, nabi Elia, bahkan ada yang memahami bahwa Yesus adalah salah seorang dari Nabi yang telah bangkit. Lalu pertanyaan yang sama diberikan kepada para murid, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Petrus dengan sigap menjawab: “Mesias dari Allah” (Lukas 9:20).

Pertanyaan Yesus tentang “siapakah Aku ini?”, sebenanya juga berlaku untuk kita. Siapakah kita? Kita sebagai warga negara, kita sebagai anggota masyarakat, dan terkhusus kita sebagai pengikut Kristus.

Pengikut Kristus adalah identitas spesifik dan karenanya mempunyai konsekuensi. Kita dianggap berbeda, kita dianggap sebagai saingan, bahkan kita dianggap sebagai musuh.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, jangan takut dan jangan menyangkali bahwa kita adalah pengikut Kristus, kita sebagai orang Kristen. Jangan sembunyikan identitas kita. Mari kita nyatakan ajaran kasih dari Tuhan dalam hidup bermasyarakat, sehingga kita dapat menyatakan identitas kita yang mencerminkan identitas Kristus. Tuhan memberkati kita semua.

Doa:

Tuhan, terkadang kami malu, kami takut menyatakan diri sebagai Pengikut Kristus, sebagai orang Kristen. Kuatkanlah dan mampukan kami untuk dapat menjadi saluran berkat kasihMu kepada semua orang. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin (Tim Adminweb).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *