Bacaan: Yohanes 21″19b-25.
Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.” (Yoh 21:19b).
Renungan:
Saudaraku terkasih, bacaan Kitab Suci pagi ini merupakan bagian penutup dari tulisan Injil Yohanes. Terdapat percakapan singkat antara Yesus dengan para murid pada saat Ia menampakkan diri di tepi Danau Galilea sesudah peristiwa kebangkitan Yesus dari kematian. Percakapan singkat, namun yang memiliki bobot pesan agung yang terekam dalam percakapan antara Yesus dengan Petrus, yaitu: “Ikutlah Aku”.
Perintah “Ikutilah Aku!” bukan hanya suatu ajakan untuk berjalan-jalan santai di pantai, karena pada saat itu mereka memang sedang berada di pantai Danau Tiberias. Perintah ini merupakan pengulangan sekaligus penegasan dari panggilan yang diucapkan Yesus untuk pertama kali kepada para nelayan pantai Danau Galilea untuk dijadikan murid-Nya (dalam Yoh 1:35-52).
Secara khusus, perintah ini juga menjadi penegasan dan pertanyaan ulang kepada Petrus supaya menaati Tuhan Yesus dengan semakin mantap. Dalam tradisi saudara-saudara kita Katolik, Rasul Petrus diakui sebagai pemimpin gereja-Nya yang pertama. Petruslah yang menjadi pemimpin tertinggi umat yang pertama dan diwariskan kepada para penggantinya sampai saat ini yang dikenal dengan sebutan Paus.
Pertanyaan Yesus kepada Rasul Petrus ini sesungguhnya juga menjadi pertanyaan kepada kita masing-masing baik secara pribadi maupun secara kelembagaan melalui gereja kita, apakah kita sanggup mengikuti Dia kanthi gumolonging manah (dengan sepenuh hati) ketika kita telah menyatakan diri menjadi bagian dari umat yang telah dipanggil menjadi pengikut-Nya.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah dan mampukanlah kami untuk senantiasa setia mengikuti Engkau dalam setiap langkah kehidupan kami sebagai gereja-Mu, baik kami sebagai pribadi masing-masing maupun peran yang kami laksanakan dari kepercayaan yang telah Engkau berikan melalui organisasi gereja. Amin. (Renungan Pengganti / Admin).