Bacaan: Matius 6:7
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. (Mat 6:9)
Renungan:
Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus, kita sering mendengar peribahasa demikian: “MALU BERTANYA, SESAT DI JALAN”.
Peribahasa tersebut kira kira mempunyai arti, bahwa seseorang yang bepergian ke tempat yang belum pernah diketahui, jika malu bertanya kepada orang lain, pasti akan tidak sampai ke tujuan, bahkan bisa tersesat.
Saudara yang terkasih, kata SESAT artinta tidak melalui jalan yang benar, atau jalan yang salah sehingga tidak akan sampai tujuan. Arti lainya melakukan perbuatan yang tercela.
Melalui bacaan Kitab Suci pagi ini, Tuhan menghendaki agar kita tidak menjadi penyesat bagi orang lain, bahkan penyesat untuk diri kita sendiri. Oleh karenanya. Tuhan dengan tegas berfirman, potong atau penggallah tangan atau kaki kita, cungkil mata kita jika menjadi penyesat bagi kita.
Dalam hal ini Tuhan berharap agar kita melakukan sebagai berikut:
- Tetaplah berjalan di jalan Tuhan
- Tetaplah berbuat baik, tentu saja yang sesuai dengan firman Tuhan.
- Tuhan mengharakan agar kita kelak masuk di Surga Tuhan yang keadaannya suci, indah dan baik adanya.
Menjalani hidup dalam keadaan dan situasi yang dikehendaki Tuhan tentu saja tidak mudah dilakukan, sehingga Tuhan sampai sedemikian keras mengumpamakan kita harus potong tangan, kaki, cungkil mata bahkan bagian tubuh kita yang menjadi penyebab kehidupan sesat dalam memenuhi 3 persyaratan yang Tuhan kehendaki tadi.
Secara manusia itu berat, tetapi Tuhan Yesus maha kasih, pasti kita akan dimampukan menjalani 3 hal yang dikehendaki Tuhan di atas. Tuhan memberkati kita semua.
Doa:
Tuhan Yesus terima kasih atas firmanMu. Jadikanlah kami pelaku firman Tuhan yang sesuai dengan yang Tuhan kehendaki di seluruh aspek kehidupan kami. Terima kasih Tuhan Yesus. Amin. (YSJ, Gunungsari).