Bacaan: Markus 8:33
Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-muridNya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: ” Enyahlah Iblis , sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”. (Markus 8:33).
Renungan:
Saudara saudara yang dikasihi Tuhan. Manusia secara lahiriah tentunya selalu menginginkan sepanjang hidupnya selalu baik-baik saja. Karier yang baik, usaha yang maju, financial yang kuat, tubuh yang selalu sehat, keluarga yang damai dan sejahtera.
Tiap hari bekerja keras demi memperjuangkan karier atau memajukan usahanya. Merasa bahwa apa yang dipikirkan dan yang dikerjakan semuanya sudah benar. Kesehariannya hanya berfikir untuk kebaikan diri sendiri.
Kemudian, pada suatu masa, muncul kejadian yang tidak menyenangkan atau bahkan buruk. Terjadi sesuatu pada kariernya ataupun usahanya, atau harus kehilangan sebagian besar hartanya demi pengobatan salah satu anggota keluarga; yang sakit keras atau ditipu oleh mitra usaha.
Selain itu bertambah lagi permasalahan hidup yang lain. Hidup terasa berat, kemudian beranggapan bahwa Tuhan meninggalkan hidupnya. Sehingga terjadi salah persepsi kepada Tuhan.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, sudahkah pikiran dan perbuatan kita seturut dengan kehendak Tuhan? Kadang-kadang Tuhan mengijinkan pencobaan terjadi pada diri kita. Tentu semuanya itu untuk mendidik kita supaya iman kita semakin dewasa dan semakin bertumbuh.
Tuhan menginginkan umat kepunyaanNya saling peduli satu dengan lainnya. Tuhan menghendaki bahwa tiap individu mendatangkan berkat bagi sesama. Sebab sesungguhnya Tuhan mempunyai rencana yang indah untuk umat manusia. Amin.
Doa:
Ampuni kami ya Tuhan. Karena kami kurang mengerti dan memahami kehendakMu. Tuntunlah kami agar kami mengerti kehendakMu. Terimakasih ya Tuhan, karena engkau mempunyai rencana yang indah untuk umat manusia. Terpujilah namaMu kini dan selamanya. Dalam nama Yesus. AMIN. (DAM, Grogol).
