Melawan Persepakatan Jahat

Bacaan: Yohanes 11:45-57.

Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. (Yohanes 11:53).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Salah satu mukjizat Yesus adalah membangkitkan orang mati. Kisah yang mendahului perikop bacaan kita pagi ini adalah cerita tentang Lazarus yang mati dapat hidup kembali. Yesus menghapus kedukaan Maria dan Martha. Namun, ternyata perbuatan baik yang dikerjakan Yesus tidak senantiasa direspons secara positif. Para imam kepala dan orang-orang Farisi justru merasa terancam dengan apapun yang dikerjakan Yesus. Mereka dikuasai oleh kebencian yang memuncak, kemudian bersepakat untuk membunuh Yesus.

Alasan kebencian para imam kepala dan orang-orang Farisi terhadap diri Yesus adalah karena orang banyak menjadi kagum dan berbondong-bondong mengikut-Nya. Mereka menjadi kehilangan pengikut gara-gara Yesus. Yesus dipahami menjadi pengancam kedudukan dan pengaruh mereka di tengah bangsa Yahudi. Karena itu, sejak Imam Besar Kayafas menyatakan bahwa lebih baik satu orang mati untuk semua bangsa, mereka pada akhirnya bersepakat bagaimana caranya membunuh Yesus.

Persepakatan jahat ternyata juga terjadi dalam lingkungan dunia rohani yang dipandang suci dan dipandang bebas dari keberdosaan. Apa yang dilakukan oleh para imam kepala dan orang-orang Farisi terhadap Yesus tersebut menjadi contoh nyata. Para iman kepala dan orang-orang Farisi pada akhirnya mampu mewujudkan persepakatan jahat mereka untuk membunuh Yesus di kayu salib.

Saudaraku terkasih, yang perlu kita pahami dan sadari, bahwa komunitas gerejawi terkadang juga tidak kebal persepakatan jahat yang pada akhirnya memicu munculnya tindakan jahat. Permainan politis tidak hanya dilakukan oleh orang-orang politik. Manuver untuk menjatuhkan orang-orang yang dianggap tidak disukai atau mengancam kedudukan dalam komunitas rohani bisa saja timbul dan kenyataannya tidak kalah licik dan kejamnya dari dunia profan.

Namun, sebagaimana persepakatan jahat para imam kepala dan orang-orang Farisi yang pada akhirnya tumbang dengan cinta kasih Yesus yang tak terbatas, maka setiap keculasan dan kuasa jahat juga bakal lebur dengan kuasa dan pengorbanan-Nya. Yesus telah memberikan teladan bahwa setia menjalani hidup berintegritas dan berjiwa mulia bakal mengalahkan keculasan dan kejahatan. Maka dari itu kita tidak perlu takut menghadapi semua bentuk persepakatan jahat.

Doa:

Bapa yang Mahabaik, bebaskanlah kami dari kecenderungan dan praktik melakukan keculasan dan persepakatan jahat kepada rekan dan sesama. Amin. (Tim Adminweb).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *