Bacaan: 2 Korintus 9:6-15.
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Kor 9:7).
Renungan:
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus
Ada falsafah orang jawa yang berbunyi, “LUWIH BECIK ULUNGNA TANGANMU MENGKUREP, TINIMBANG TANGANMU MLUMAH.”
Falsafah tersebut di atas kurang lebih mengandung arti, orang hidup itu lebih baik memberi (dermawan), dari pada selalu mengharapkan bantuan orang lain (penerima).
Arti lain bahwa “tangan mengkurep” adalah pertanda bagi seseorang yang:
- Berharta (kaya)
- Suka memberikan bantuan kepada orang lain (dermawan)
- Merasakan hidup berkecukupan.
Bapak/Ibu/Saudara terkasih, sebenarnya di dunia ini tidak ada orang yang kaya atau berkecukupan. Karena kaya tidak bisa diukur dengan alat ukur apapun, tetapi kekayaan seseorang bisa diukur dengan perasaan hati, sehingga orang yang menurut orang banyak tidak kaya, tetapi dirinya telah merasakan berkecukupan dalam hidupnya.
Di sisi lain, orang yang merasakan berkecukupan dalam hidupnya juga kebetulan memiliki sifat dermawan, sehingga dalam kehidupannya selalu melibatkan orang lain untuk menjadi sasaran dalam memberikan bantuan, baik dalam bentuk harta benda, nasehat maupun perbuatan baik lainnya.
Saudara yang dikasihi Tuhan, seperti judul firman Tuhan pagi ini: MEMBERI DENGAN SUKACITA MEMBAWA BERKAT, hal ini mengajarkan kepada kita seperti jemaat di Korintus, bahwa jika kita menabur sedikit, tuaian kita juga sedikit. Jika kita memberi tidak dengan sukarela, kita juga tidak akan memperoleh hasilnya. Tetapi jika kita memberi dengan sukarela, Allah sanggup melimpahkan segala kasih karuniaNya kepada kita.
Saudara yang terkasih, kita adalah umat pilihan Tuhan. Sumber dari segala berkat adalah dari Tuhan. Tetaplah menabur, menanam, memberi dan berpersembahan. Karena Tuhan pasti akan memberkati dan melimpahkan berkat dan kasihnya, sehingga kita akan memetik, menuai dan menerima berkat dari Tuhan,
Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Kami akui tidak mudah melakukan FirmanMu Tuhan. Tapi aku akan terus mencobanya. Dan aku tetap berusaha agar hidupku semakin dekat dengan Tuhan. Pimpin kehidupan kami Tuhan, agar senantiasa hidup berkenan dan untuk kemuliaan Tuhan. Amiin. (YSJ – Gunungsari)