Bacaan: 1 Tesalonika 5:18
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Renungan:
Seorang guru kelas satu memberi tugas kepada murid-muridnya untuk menggambarkan sesuatu yang dapat mereka syukuri. Tugas ini disambut bahagia oleh anak-anak. Sebagian besar dari mereka mulai berimajinasi dengan mainan, makanan kesukaan, atau masa- masa liburannya. Namun ada satu anak yang bernama Douglas membuat gambar yang berbeda. Untuk hal yang disyukurinya, dia membuat gambar tangan.
Douglas memang berbeda dari anak lainnya. Dia adalah seorang anak yang lemah dan jarang tersenyum. Ketika anak-anak lainnya bersemangat untuk bermain saat jam istirahat, Douglas lebih sering berdiri dekat gurunya. Selesai menggambar, masing-masing murid membawa gambarnya dan menunjukkan karyanya di depan kelas. Tiba giliran Douglas maju dan menunjukkan gambarnya, satu persatu temannya mulai menebak pemilik tangan tersebut.
Seorang anak menduga bahwa itu adalah tangan petani karena berjasa dalam menanam sayur dan makanan lainnya. Ada pula yang menduga itu adalah tangan polisi karena mereka adalah aparat yang bertugas melindungi warga. Sedang beberapa anak lainnya menduga gambarnya adalah tangan Tuhan. Karena begitu ramai, diskusi itu akhirnya dihentikan dan anak-anak beranjak ke tugas lainnya.
Setelah beberapa waktu, Sang Guru menghampiri meja Douglas sambil membungkuk. Dia bertanya tangan siapa yang ada dalam gambarnya. Douglas menatapnya dan mengatakan, “Ini tanganmu Ibu Guru”. Douglas ternyata merasa bersyukur atas tangan gurunya itu. Tangan yang sudah menuntunnya, menjangkaunya, mengajarinya dan memberikan kasih padanya selama ini.
Di dalam kehidupan ini kita jarang bisa bersyukur dalam hal-hal kecil. Kita lebih mudah bersyukur saat Tuhan melakukan perkara-perkara yang besar. Padahal, setiap perkara yang kita alami ini semuanya terjadi karena kehendak Tuhan. Coba kita bayangkan, bagaimana jadinya jika alis atau bulu mata kita tambah panjang. Tuhan sudah mengatur semuanya sehingga bulu mata kita tak tambah panjang. Atau bagaimana jadinya, jika kita harus membayar oksigen yang harus kita hirup setiap hari. Tentu, kita tak akan sanggup membayar itu semua.
Semuanya itu kelihatannya tampak kecil dan tidak berarti, padahal memiliki dampak yang begitu besar dalam kehidupan kita. Jadi, mulai hari ini, saat kita bangun dari tidur, belajarlah untuk bisa mengucap syukur dengan apa yang terjadi dalam kehidupan kita, baik itu hal kecil atau pun hal yang besar. Karena kehidupan kita juga terbentuk dari hal-hal yang kecil namun memberikan dampak dan akibat yang besar. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu mengucap syukur atas berkat-berkat sederhana yang aku terima setiap hari, sehingga hatiku senantiasa dipenuhi sukacita karena aku tahu Engkau selalu ada untuk memberkati hidupku. Amin. (Dod).