Bacaan: Galatia 4:8-20.
Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu. Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu. (Galatia 4:19-20).
Renungan:
Jemaat di Galatia adalah buah penginjilan yang dilakukan oleh Rasul Paulus yang pernah mengalami kemunduran iman. Setelah ditinggalkan Paulus, jemaat Galatia kembali kehilangan prinsip bahwa keselamatan adalah dengan beriman kepada Yesus Kristus.
Mereka menjadi kembali ke pola hidup yang lama, yaitu meyakini hanya dengan menjalankan hukum Taurat mereka akan menjadi selamat. Mereka kembali kehilangan arah, bahwa dengan beriman kepada Yesus Kristus telah menjadikan mereka beroleh keselamatan.
Rasul Paulus dalam surat penggembalaannya kembali menyapa. Ia menegor, mengingatkan, dan menguatkan jemaat Galatia, agar mereka kembali kepada hakikat keselamatan adalah buah dari iman kepada Yesus Kristus. Keselamatan bukan karena usaha perbuatan baik mereka dalam mengikuti perintah hukum Taurat.
Paulus memberitahukan kepada jemaat Galatia bahwa dirinya mengalami menderita “sakit bersalin” lagi, sebagai gambaran ia sangat menderita mendengar berita bahwa jemaat di Galatia kembali kepada pola kehidupan lama sebelum mengenal Kristus. Hal ini dilakukan Paulus sebagai wujud cinta kasih, sapaan, tegoran dan peringatan agar mereka kembali kepada Yesus Kristus yang menyelamatkan hidup.
Saudaraku terkasih, kita barangkali pernah mengalami keraguan, kembali kepada kehidupan lama seolah menjadi orang yang tak beriman kepada keselamatan dalam diri Yesus Kristus. Belajar dari jemaat di Galatia, kita perlu senantiasa untuk senantiasa bersikap rendah hati, mau menerima sapaan, mau diingatkan, mau untuk berusaha semakin kuat dan kokoh bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus yang telah menyelamatkan hidup.
Doa:
Allah Bapa Sorgawi. Terima kasih Tuhan, firman-Mu hari ini mengingatkan kami untuk senantiasa setia bahwa hidup kami telah Engkau selamatkan melalui karya keselamatan Putra-Mu Yesus Kristus. Kami berserah, mampukanlah hidup kami untuk setia menjalani hidup sebagai buah karya rahmat-Mu senantiasa. Amin. (Tim Adminweb/Joko Yanuwidiasta).