Peduli Karena Kasih

Bacaan: Rut 2 : 10-14; Lukas 10 : 25-37.

Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan
orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. (Lukas 10:33-34).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Di dalam kesibukan sehari -hari, karena terfokus pada pekerjaan atau apapun urusan penting yang harus segera diselesaikan, kita atau siapapun mungkin menjadi kurang atau tidak respon terhadap kejadian-kejadian yang kita temui di sepanjang kesibukan tersebut.

Ketika kita menemui peristiwa kemanusiaan, lalu di situ terjadi pergumulan: “Apakah tetap memilih mengurus pekerjaannya atau memberikan pertolongan kepada orang yang sedang sangat membutuhkan pertolongan tersebut?”, maka semua itu adalah pilihan. Ketika ahli Taurat mencobai Tuhan Yesus, dengan menanyakan “Siapakah sesama manusia?”, maka Tuhan Yesus menjawab dengan sangat mudah dan membuat ahli Taurat tersebut terdiam.

Di dalam bacaan Alkitab di atas, Tuhan mengajarkan kepada umat manusia, agar manusia peduli terhadap peristiwa-peristiwa kemanusiaan, sebagai wujud nyata melakukan ” Hukum Kasih “.

Kisah Rut yang hidupnya kesusahan, bahkan untuk makan harus memungut jelai gandum yang tercecer di ladang gandum yang sedang dipanen, kemudian ketika sang pemilik ladang gandum yaitu Boas mengetahuinya, dia tidak melarang Rut, bahkan justru mempermudah, dengan cara memerintahkan para pekerjanya untuk tidak mengganggu Rut dan bahkan memerintahkan untuk mencabut beberapa jelai gandum dari berkas-berkasnya dan ditinggalkannya; supaya dipungut oleh Rut.

Selanjutnya Rut juga diberikan makanan dan minuman selayaknya para pekerja. Semua itu dilakukan Boas, tentu karena belas kasihan. Boas adalah seorang tuan yang kaya raya, ladang gandumnya diberkati Tuhan; sehingga panennya melimpah. Tentu Boas adalah orang yang sibuk, harus mengontrol semua ladang gandumnya.

Tetapi Boas menyempatkan diri mengurbankan sebagian waktunya dan sedikit miliknya untuk peduli kebutuhan Rut sebagai sesama manusia. Pada akhirnya Rut menjadi istri Boas dan Rut mendapatkan hak-haknya.

Maka kiranya Tuhan menolong dan memampukan kita untuk peduli dan rela berkurban demi kemanusiaan sebagai sesama manusia. Amin.

Doa:

Allah Bapa Surgawi, terimakasih melalui FirmanMu, Engkau sudah mengingatkan kepada kami, untuk lebih peduli terhadap sesama kami. Mampukan kami untuk memilih pilihan yang tepat. Mampukan kami untuk menjadi alatmu; dan engkau pakai melakukan kehendakMu, sehingga makin banyak orang yang datang kepadaMu dan semuanya untuk kemuliaan NamaMu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin. (DAM – Grogol).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *