Bacaan: Rut 1:6-18.
Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.” (Rut 1:16).
Renungan:
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, ketika Suami Naomi dan anaknya meninggal, ia menghadapi kemelaratan dalam perjalanannya pulang kembali ke tanah kelahirannya. Naomi menyuruh Rut menantu perempuannya yang telah menjadi janda untuk tinggal di Moab dan mencari kehidupan yang baru bagi dirinya sendiri. Namun, Rut merespon dengan mengatakan, “Jangan memaksa aku untuk meninggalkan engkau, dan berbalik dari mengikut engkau. Sebab ke mana engkau pergi, aku pun akan pergi.”
Rut setia mendampingi Naomi ke negeri yang asing baginya dan membantu menafkahi keluarga mereka. Kesetiaan Rut mengubah keluarga mereka yang sempat hancur menjadi warisan yang luar biasa. Jauh di kemudian hari, cicit Rut yang bernama Daud akan menjadi raja Israel, dan bahkan disebut sebagi pria yang berkenan di hati Allah.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, menghadapi penderitaan bersama orang lain memang terasa menakutkan, namun jika kita melepaskan kepentingan diri sendiri dan memohon ketaatan dari Allah, maka Dia akan memampukan kita untuk mengasihi sesama kita dengan cara yang luar biasa. Dalam kuasaNya, kita dapat memilih untuk mengatakan “ke mana engkau pergi, aku pun akan pergi”.
Saudaraku yang terkasih, siapa orang di sekitar kita yang menghadapi masa-masa sulit saat ini? Lalu bagaimana dan dapat mengambil keputusan untuk mendampinginya? Mari kita berdoa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau tidak pernah mengabaikan aku. Di dalam namaMu, aku bersyukur. Amin. (Wugiyarto – Kulwo).
