Pilihan Hidup

Bacaan: Amsal 9:1-18; 1 Yohanes 2:1-6.

Jikalau engkau bijak, kebijakanmu itu bagimu sendiri. Jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan menanggungnya. (Amsal 9:12).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Hikmat dan kebodohan, bijak dan mencemooh, sama-sama kata yang mudah diucapkan dan dilakukan. Tetapi hasil yang diciptakan sangat berbeda.

Hikmat digambarkan sebagai seorang perempuan yang bijak dan ramah, yang menawarkan makanan dan minuman yang lezat kepada orang-orang bodoh dan tidak memiliki kebijaksanaan (Amsal 9:1-6). Sementara kebodohan digambarkan sebagai seorang perempuan yang tidak bijak dan tidak memiliki kebijaksanaan, yang menawarkan makanan dan minuman yang tidak lezat kepada orang-orang bodoh (Amsal 9:13-18).

Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, dalam kehidupan sehari-hari sering kita diperhadapkan pada 2 pilihan yang membingungkan. Mau ambil jalan pintas apa mau ambil jalan yang benar pada saat masalah melanda kehidupan kita.

Akan mengandalkan hikmat yang dari Allah, jika kita mau menerima masalah itu menjadi bagian dari hadiah kehidupan. Dengan penuh syukur dijalani, hati sabarserta mengelola pikiran dan perkataan baik. Tetapi jikalau pilihan yang bodoh, di kala masalah datang, emosi diandalkan, pikiran pendek, perkataan kotor yang nantinya merugikan dan dan menyakiti orang lain. Dari 1 Yohanes 2:1-6 mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki hubungan yang benar dengan Allah melalui Yesus Kristus.

Kedua bacaan kita ini, dari Amsal 9:1-18 menekankan konsekuensi pilihan hidup, baik itu hikmat maupun kebodohan. Dari 1 Yohanes 2:1-8 menekankan konsekuensi dari pilihan hidup kita akan dikenal sebagai pengikut Kristus atau tidak.

Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih dala Yesus Kristus, “Pilihan Hidup” milik kita semua. Tentukan pilihan hidup kita bersam Kriatus Yesus, Tuhan kita.

Tuhan Yesus memberkati. Amin. (Suratmi – Grogol).

 

Pos terkait