Bacaan: 1 Korintus 14:26-40.
Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh. Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.(1 Korintus 14:39-40).
Renungan:
Saudaraku yang terkasih, bacaan Kitab Suci pagi ini secara rinci membahas tentang karunia bahasa roh, bahasa lidah, karunia bernubuat, dan karunia untuk menafsirkan bahasa roh. Dijelaskan bahwa semua karunia dari Allah yang dapat diterima anggota jemaat itu pada dasarnya baik adanya.
Baik adanya dengan catatan bahwa karunia-karunia yang secara khusus didapatkan oleh anggota jemaat itu didayagunakan untuk membangun jemaat. Artinya karunia-karunia tersebut bermanfaat untuk membangun iman jemaat semakin kokoh berakar di dalam nama Tuhan, bukan untuk kemegahan diri atau untuk sarana meninggikan diri.
Pada dasarnya maksud utama dari semua karunia rohani ialah untuk membangun jemaat secara organisasi gereja dan individu-individu jemaat sebagai anggota organisasi gereja. Kata “membangun” dalam bahasa Yunani disebut “oikodome” yang berarti mengembangkan kehidupan rohani, kedewasaan, dan tabiat yang saleh dalam kehidupan orang percaya.
Lantas siapa yang membangun dan mengembangkan itu. Yang membangun dan mengerjakan pada dasarnya adalah Roh Kudus melalui karunia rohani agar orang percaya berangsur-angsur diubah secara rohani hingga mereka tidak menjadi serupa dengan dunia ini, melainkan dibangun dalam pengudusan, kasih bagi Allah, kepedulian terhadap orang lain, kemurnian hati, hati nurani yang baik, dan iman yang tulus ikhlas.
Doa:
Bapa sorgawi, terima kasih atas firman-Mu pagi ini. Kami telah diingatkan agar setia dan senantiasa berharap kepada-Mu dalam pembangunan dan pengembaran diri kami dan organisasi gereja kami semakin seturut kehendak-Mu. Kami menyerahkan diri kami, biarlah Roh Kudus-Mu yang mengatur dan membentuk diri kami dalam seluruh laku hidup kami. Amin. (Tim Web).
