Bacaan: 1 Petrus 4 :1-8.
Jadi karena Kristus telah menderita badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa. (1Petrus 4:1).
Renungan:
Sebagai anak anak Tuhan, kita sudah tahu cerita dan sejarah tentang perjalanan kehidupan Tuhan Yesus. Karena semua yang Dia lakukan semasa di dunia ini, semata mata karena kasihNya yang besar kepada kita. Tuhan ingin kita selamat, kita hidup dalam tuntunan dan ajaran Tuhan. Kita berjalan dalam rel-Nya Tuhan. Hidup lurus dan kudus dengan mengikuti teladan dari Tuhan Yesus. Dan karena begitu besarnya kasih Tuhan kepada umat-Nya, maka Ia rela menderita sengsara untuk menebus dosa manusia. Tak terkecuali, asalkan mau mengiring dan percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.
Kita pantas bersyukur atas cinta yang besar itu. Tuhan telah menanggung dosa manusia dengan menanggung kesengsaraan di kayu salib. Yang seharusnya kita yang dihukum, tapi Tuhan telah menggantikan hukuman kita.
Mari saudara dengan sepenuh hati, dengan sungguh sungguh kita merasakan, merenungkan kasih Tuhan yang luar biasa. Jangan berbuat dosa lagi, jangan mengecewakan hati Tuhan dengan perbuatan yang tidak baik. Serahkan dirimu sepenuhnya untuk selalu dituntun oleh Tuhan.
Penderitaan yang kita alami tidak sebanding dengan penderitaan Tuhan kita. Tetap selalu minta kekuatan atas pergumulan hidup yang kita hadapi. Menguasai diri dari hawa nafsu kedagingan, tetap selalu tenang dan sabar dalam menghadapi setiap pergumulan dan masalah. Ikut sertakan Tuhan dalam setiap pergumulan. Tetap jaga hati, hilangkan akar kepahitan dalam hatimu, walaupun ada yang mengecewakan tetap selalu baik. Tetap selalu menaburkan benih kasih kepada sesama. Melalui tutur kata, perbuatan yang tulus dan tidak meremehkan orang lain. Jika kita lebih mampu melakukan suatu tugas, ajarkanlah kepada orang yang belum bisa dengan sabar dan telaten tanpa harus meremehkan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Kami bersyukur Tuhan atas kasihMu yang besar. Kau telah rela menderita untuk kami. Ajari kami untuk setia mengiring Engkau, memikul salib-Mu baik saat suka maupun duka. Dalam nama Tuhan Yesus kami telah berdoa dan mengucap syukur. Amin. (Kusmiyati – Ngringin).