Bacaan: Yohanes 7:25-35
Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.” (Yohanes 7:28).
Renungan:
Siapakah Yesus? Saudara-saudaraku terkasih, sangat penting bagi kita untuk mengenal siapa itu Yesus dan dari mana Ia datang. Karena Ia berbeda dengan pendiri-pendiri agama lain. Ia menawarkan kepada kita suatu karunia yang belum pernah terdengar, yaitu mengambil bagian dalam kehidupan Allah itu sendiri. Jika Yesus tidak berasal dari Allah, apakah artinya janji ini? Kita perlu menemukan bagi diri kita, siapakah Yesus itu, karena dengan cara ini kita bisa selamat.
Pribadi Yesus sangat menarik bagi kita, tetapi perkataan-perkataanNya mengejutkan kita. Ketika Yesus mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah datang, bahwa kita adalah anak-anak Allah, kita menyangka Ia menggunakan bahasa kiasan karena realita tampaknya berbeda sekali. Lama kelamaan, setelah mendapat banyak pengalaman dan menanggung banyak penderitaan, kita mengubah pikiran kita dan mulai menyadari bahwa dunia dan manusia seperti yang digambarkan oleh Yesus. Maka kita mengakui-Nya sebagai Penebus. Dnegan kata lain, kita diselamatkan karena kita telah memperoleh kemampuan untuk melihat segala sesuatu seperti Allah melihatnya.
Oleh karena itu, apabila kita ingin menolong orang lain menjadi orang beriman, lebih baik kita kadang-kadang menahan diri dari berdiskusi tentang agama. Pertama-tama mereka harus mengheningkan cipta untuk menemukan sumber hidup di dalam diri mereka. Orang tidak bisa mengenal Kristus tanpa juga mengenal dirinya.
“Kami tahu dari mana asal-Nya.” (Yoh 7:27). Orang-orang Yahudi mengira bahwa mereka mengenal siapa itu Allah dan apa rencana-rencana-Nya bagi kita, tetapi sesungguhnya, mereka menafsir segala sesuatu menurut pandangan mereka sendiri dan tertutup terhadap Kebenaran.
Yesus mengatakan di hadapan mereka bahwa Ia adalah Utusan Allah. Dengan berbicara demikian, Ia tidak mencari suatu gelar untuk mendapatkan kepercayaan orang, tetapi Ia ingin menegaskan bahwa Ia tergantung sepenuhnya pada Bapa dan pengenalan-Nya yang intim akan Dia.
“Kamu akan mencari Aku, tetapi tidak akan bertemu dengan Aku.” (Yoh 7:34). Peringatan yang sama ini pernah disampaikan Allah dengan perantaraan para nabi (Yer 13:16). Sekali lagi, Yesus menggunakan untuk Diri-Nya sabda Kitab Suci dan hak-hak yang diperuntukkan bagi Allah.
Doa:
Tuhan, mampukanlah kami utuk terus-menerus mengenal Yesus secara pribadi, agar kami dapat semakin mengenal kehendakMu dalam diri kami dan kehidupan kami. Amin. (KSKK).