Teraniaya Namun Tetap Menyala

Bacaan: Kisah Para Rasul 7:59-8:8.

Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. (Kisah Para Rasul 7:60).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Stefanus adalah tokoh yang dianiaya dan dibunuh karena keteguhan hati untuk mempertahankan apa yang ia imani. Bacaan Kitab Suci pagi ini menceritakan menceritakan kesyahidan Stefanus yang dirajam batu sambil berdoa memohon pengampunan bagi para algojonya. “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka” adalah doanya yang terakhir sebelum ia menemui ajalnya.

Setelah Stefanus wafat, terjadi penganiayaan besar terhadap jemaat di Yerusalem, banyak orang percaya tercerai-berai, tetapi mereka yang tersebar itu memberitakan Injil ke mana-mana, termasuk ke Samaria, dan di kota itu sukacita besar melanda karena pekerjaan Roh Kudus yang luar biasa.

Saudaraku terkasih, kisah tragis Stefanus ini menunjukkan bagaimana penganiayaan yang kejam justru menjadi alat Tuhan untuk menyebarkan Injil lebih luas, membuktikan bahwa Roh Kudus bekerja bahkan di tengah penderitaan untuk membawa sukacita dan pertumbuhan bagi Kerajaan Allah.

Kisah Stefanus ini menjadi penyemangat bagi kita semua, bahwa jalan dan laku hidup mempertahankan iman yang kita percayai terkadang mengalami situasi sulit dan mengerikan. Kendala dan tantangan tantangan yang membutuhkan pengorbanan jiwa raga kita. Tetapi Tuhan memampukan kita menghadapi semua itu dengan Roh KudusNya. (Tim Adminweb – JJW).

 

 

Pos terkait