Bacaan: Yohanes 5:1-12.
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” (Yohanes 5:6).
Renungan:
Bacaan Kitab Suci pagi ini menceritakan kisah Yesus menyembuhkan seorang pria lumpuh 38 tahun di kolam Betesda pada hari Sabat, yang menimbulkan konflik dengan orang Yahudi karena dianggap melanggar peraturan hari Sabat. Kisah ini juga memuat pelajaran tentang iman, penyembuhan rohani, dan identitas Yesus sebagai Anak Allah.
“Maukah engkau sembuh?” adalah kalimat pembuka dari Yesus kepada seorang pria lumpuh itu. Inilah inti pesannya, bahwa Yesus menawarkan kesembuhan menyeluruh (fisik, mental, rohani) kepada pada pria yang putus asa. Ia menunjukkan kasih karunia-Nya yang melampaui hukum ritualistik (aturan hari Sabat). Dampak dari pertanyaan dan tindakan Yesus ini memicu perdebatan teologis dengan para pemuka agama Yahudi pada waktu itu.
Kisah penyembuhan di kolam Betesda ini menjadi pengingat, bahwa orang lumpuh itu telah mengalami penderitaan berpuluh tahun, ia tersisihkan dan terabaikan. Harapannya sudah pupus untuk mendapatkan kesembuhan karena tak ada orang yang membantu menurunkan ke kolam Betesda. Yesus datang menjumpai orang itu, menyapa dan menanyakan kemauannya, serta menyembuhkannya.
Saudaraku terkasih, pertanyaan “maukah engkau sembuh?” ini juga menjadi pengingat bahwa kita telah diselamatkan Tuhan dari penderitaan, dipulihkan dari keberdosaan dan menjadi orang yang tidak tersisihkan lagi. Karena itu, selayaknya kita juga membagikan sukacita ini kepada sesama. (Tim Adminweb – JJW).
