Yang Tersembunyi di Hati Pun akan Dihakimi

Bacaan: Roma 2:12-16

Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. (Roma 2:13)

Bacaan Lainnya

Renungan:

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, nats bacaan pagi ini dari Roma 2:12 menegaskan bahwa Tuhan tidak akan membenarkan orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Tuhan, tetapi Ia akan akan membenarkan orang yang melakukan hukum Taurat. Jadi, yang dibenarkan adalah orang yang melakukan hukum tersebut, bukan orang yang mendengar hukum Taurat tetapi tidak mau melaksanakannya.

Mengapa penulis Kitab Roma menuliskan hal ini? Sebab bangsa Yahudi beranggapan bahwa merekalah satu-satunya bangsa yang diberi hukum Taurat, mereka menganggap bangsa lain tidak memiliki hukum itu. Padahal sesungguhnya hukum Taurat diberikan untuk semua bangsa, baik dahulu, sekarang dan selamanya. Bangsa Israel beranggapan mereka tidak bersalah, merasa tidak berdosa dan tidak akan dihakimi dan dihukum karena mereka telah mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah.

Sesungguhnya mereka ini hanya sebatas mengetahui dan hafal hukum Taurat, tetapi tidak melakukan dengan seutuhnya. Contohnya: ketika seorang perempuan tertangkap basah melakukan perzinahan dan dibawa kepada Yesus untuk dilempari batu atau dihukum sampai mati. Tetapi bagaimana dengan reaksi Yesus? Kepada semua orang yang ada di tempat itu, Dia berkata seorangpun yang merasa tidak bersalah dan berdosa diminta untuk menghukum perempuan itu dengan melempari batu.

Dan mereka satu per satu pergi tidak ada yang berani menghukum perempuan itu, hanya tinggal Yesus dan perempuan itu. Akhirnya Yesus berkata: “Ibu, dosamu diampuni, jangan berbuat dosa lagi!” Nah, di sini jelas sekali perbedaan antara Yesus dengan para ahli Taurat itu. Yesus mengampuni, sedangkan para ahli Taurat berupaya menghukum.

Sekalipun bangsa-bangsa lain yang dianggap tidak mempunyai hukum Taurat, oleh dorongan hati nuraninya justru melakukan apa yang dituntut oleh hukum Taurat. Mereka menjadikan hukum Taurat sebagai pedoman laku hidup bagi dirinya sendiri. Dengan demikian isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

Saudara-saudaraku terkasih, dari bacaan kita pada pagi ini, kita semua diingatkan bahwa kita sebagai umat pengikut-Nya agar tidak hanya sekadar tahu dan hafal hukum Taurat, namun kita mesti menjadi pelaku-pelaku hidup memenuhi apa makna yang sesungguhnya dari apa yang tertulis dalam hukum Taurat. Sebab Tuhan akan menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban dari perbuatan yang tampak dan hal-hal yang tersembunyi di dalam hati kita sekalipun.

Doa:

Bapa di Sorga, kami mengucap syukur atas karunia hidup yang Engkau limpahkan kepada kami. Mampukanlah dan kuatkanlah kami ya Tuhan untuk menjadi pelaku-pelaku hidup yang seturut kehendak-Mu dalam tingkah laku, tutur kata, dan pikiran-pikiran kami yang tersembunyi sekalipun. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. (Elizabet Suwarti – Grogol).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *