Zona Nyaman

Bacaan: Kisah Para Rasul 19:21-27.

“Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya.” (Kisah Para Rasul 19:27).

Renungan:

Istilah zona nyaman (comfort zone) awalnya digunakan dalam bidang manajemen, namun istilah ini sekarang meluas digunakan secara umum dan menjadi cukup populer. Zona nyaman dipakai sebagai istilah untuk menggambarkan kondisi seseorang atau kelompok orang yang kebutuhan hidupnya terasa tercukupi dengan baik. Ketika kebutuhan hidupnya tercukupi dengan baik, seseorang atau kelompok orang akan merasa nyaman, aman, tak lagi cemas dengan kondisi kehidupannya.

Dari bacaan Kitab Suci pagi ini, kita mendapati Demetrius dan kelompoknya para pengrajin pembuat patung kuil dewi Artemis di Efesus merasa terganggu dengan pemberitaan Injil Kristus. Mereka membuat huru-hara di Kota Efesus, karena merasa terganggu dan terancam usaha kerajinan patung kuil dewi Artemis bakal runtuh akibat pemberitaan Injil. Zona nyaman Demetrius dan kelompoknya menjadi porak-poranda akibat pemberitaan Injil yang yang dilakukan Rasul Paulus dan para sahabatnya.

Saudaraku terkasih, karya pekabaran Injil tidak senantiasa mulus perjalanan sejarahnya. Di berbagai tempat dan jaman terkadang mengalami kendala dan tantangan yang tidak gampang cara mengatasinya. Perjalanan pekabaran Injil Rasul Paulus di Efesus dan kota-kota lain di Asia pada waktu itu juga menghadapi kendala dan tantangan, bahkan sempat berdampak terjadinya huru-hara atau kerusuhan massal di tengah masyarakat.

Apa penyebabnya? Benturan budaya dan sistem keyakinan masyarakat terjadi pada waktu itu. Secara iman, jelas bahwa Pekabaran Injil berhadapan dengan masyarakat Asia yang menyembah dewi Artemis dan para ilah mereka yang lain. Namun, dibalik perkara ini terdapat motif ekonomi yaitu berkurangnya sumber penghasilan keuangan Demetrius dan kelompoknya. Mereka terguncang karena pundi-pundi pendapatan mereka terganggu karena beralihnya sistem keyakinan masyarakat dari penyembah dewa menjadi pengikut Injil Kristus.

Saudaraku terkasih, menjadi pengikut Kristus dan memberitakan Injil-Nya memang memerlukan kesungguhan hati. Berani menghadapi kendala, tantangan, dan risiko yang tidak enteng sebagaimana peristiwa huru-hara yang dihadapi Rasul Paulus di Efesus. Pekabaran Injil sering pula menabrak dan mengguncang zona nyaman seseorang atau kelompok orang. Yang dimunculkan terkadang alasan-alasan yang terlihat rohani, namun sesungguhnya karena kenyamanan, kemapanan, atau motif ekonomi yang terganggu.

Doa:

Allah Bapa Sorgawi, terima kasih karena Engkau telah ingatkan kami pada hari ini akan kisah karya pekabaran Injil Rasul Paulus di Efesus yang mendapatkan tantangan dan menimbulkan huru-hara dari para penentangnya karena zona nyaman mereka yang terganggu. Tuhan, ampunilah kesalahan dan dosa kami, karena terkadang kami justru malas menjadi pelaku pemberita Injil dengan berbagai alasan dan karena terganggunya zona nyaman kami. Karena itu, mampukanlah dan ajarkanlah kami untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas tugas panggilan kami. Amin. (Joko Yanuwidiasta – Kulwo).