Setia Sampai Mati

Bacaan: Kisah Para Rasul 26:1-18.

Aku akan melepaskan engkau dari bangsa Israel dan dari bangsa-bangsa lain yang bukan Yahudi. Aku akan menyuruh engkau pergi kepada mereka untuk mencelikkan mata mereka, supaya mereka keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang; supaya mereka lepas dari pengaruh Iblis, lalu dikuasai oleh Allah. Maka dengan percaya kepada-Ku dosa-dosa mereka akan diampuni dan mereka akan menjadi anggota umat Allah yang terpilih. (Kisah Para Rasul 26:17-18).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Paulus adalah seorang tokoh besar sekaligus kontroversial dalam karya pekabaran Injil. Semula, Paulus adalah bagian dari orang-orang Yahudi penindas para pengikut Yesus. Ia ikut memburu, menganiaya, menindas, bahkan bermaksud membunuh para pengikut Yesus.

Titik balik terjadi pada jalan hidup Paulus ketika dalam perjalanan ke Damsyik untuk mencari dan memburu para pengikut Yesus. Ia jatuh tersungkur ke tanah karena ditemui Tuhan Yesus yang menegur: “mengapa engkau menganiaya Aku?” Itulah titik pertobatan Paulus, dari semula menjadi orang yang  mau melenyapkan pekabaran Injil berbalik menjadi bagian dari pewarta Injil yang berapi-api sepanjang hidupnya. Bahkan hukuman mati yang dihadapinya karena kesetiaannya untuk mewartakan Injil Kristus.

Menurut para sejarawan Alkitab, akhir hidup Paulus dijalani dengan menerima hukuman mati di Kota Roma dengan cara dipenggal kepalanya pada sekitar tahun 60-an Masehi. Ia meminta proses naik naik banding hukum ke pengadilan Kaisar Romawi sejak Paulus ditangkap dalam kerusuhan di kota Yerusalem pada tahun 56-57 Masehi.

Kematian Paulus sangat tragis, namun kesetiaan dan hal-hal yang dilakukannya sampai akhir hidupnya sangat dahsyat bagi dunia kekristenan dan kemajuan pekabaran Injil. Di tengah proses penahanan di dalam penjara, Paulus menjadi penulis yang sangat produktif. Ia menulis surat-surat penggembalaan kepada berbagai jemaat kristen mula-mula dan yang kini kita kenal sebagai isi sebagian besar Kitab Perjanjian Baru setelah keempat Kitab Injil dan Kisah Para Rasul.

Saudaraku terkasih, dari kisah perjalanan hidup Paulus kita belajar bahwa setiap orang tidak dapat ditebak jalan hidupnya menurut ukuran-ukuran manusia. Paulus yang sebelumnya menjadi pembenci pengikut Kristus, berbalik arah menjadi pengikut Kristus dan pewarta Injil yang taat dan setia sampai ajal hidup menjemput. Akhir hidup yang pahit dan nelangsa sebagai orang terhukum menurut ukuran manusia, namun itu dijalani Paulus dengan ketegarannya menjadi pengikut Kristus.

Kisah Paulus menjadi tantangan kita di masa kini. Masihkah semangat hidup bersandar kepada Kristus menjadi andalan dalam kehidupan di masa kini dalam menghadapi aneka rupa pencobaan dan godaan gaya hidup masa kini yang terkadang tidak sejalan dengan kehendak Tuhan?

Doa:

Bapa sorgawi, terima kasih pagi ini kami diingatkan akan kasih penyertaan Tuhan kepada Rasul Paulus yang setia sampai mati mengikuti Engkau. Mampukanlah dan kuatkanlah kami ya Tuhan untuk berjalan seturut kehendakMu dalam setiap pikiran dan perbuatan kami. Amin. (Tim Adminweb).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *